PSGA LP2M UIN WALISONGO GELAR HALAQOH ULAMA PEREMPUAN

Semarang- LP2M UIN Walisongo gelar halaqoh ulama perempuan acara yang digelar di Aula I kampus I UIN walisongo ini bertajuk pada halaqoh pengarusutamaan gender. Kegiatan ini digelar atas kerjasama PSGA LP2M UIN Walisongo dengan DIT PD Pontren Dirjen Pendis Kemenag RI, Selasa (27/3).  Saat ini Ulama perempuan dianggap memiliki peran penting dalam mengatasi persoalan Agama, Etnis, Budaya & kebangsaan. Oleh karenanya Perannya perlu dikolaborasikan dengan peran laki-laki.

Zayadi selaku Direktur Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI menyampaikan “Perempuan indonesia memiliki potensi keadilan dan identitas ideologi dalam menyelesaikan problem-problem disekitarnya” saat menjadi narasumber di kegiatan halaqoh ulama perempuan.

Jauharotul Farida selaku Kepala Pusat Studi Gender dan Anak LP2M, menegaskan ulama perempuan perlu peka terhadap persoalan kebangsaan dan sosial.

“Ulama perempuan perlu menguatkan jaringan untuk memperkuat NKRI sekaligus berpartisipasi menyegarkan moderasi Islam” tegas Farida.

Ketua Umum TP PKK Kota Semarang, Tia Hendrar Prihadi menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas terselenggaranya acara Halaqoh Ulama Perempuan ini, Apalagi acara ini didukung oleh Kementerian Agama RI digelar di Kampus UIN Walisongo Kota Semarang, dan kemudian dilanjutkan di Hotel Aston Inn, Pandanaran Kota Semarang..

Acara pertemuan para Ibu Nyai Muda dan para Kyai yang peduli gerakan gender ini harus tetap kita dukung bersama, sebab kepedulian terhadadap realita masyarakat saat ini harus di mulai dari ulama-ulama perempuan dan hal demikian tentu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya.

“Sudah sepatutnya para Ibu Nyai bergerak dalam mendukung Islam moderat sesuai dengan tema acara ini” tegas istri Walikota Semarang ini.

Sebab dengan Islam moderat ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia akan tetap kokoh berdiri sebagai negara yang plural, menghargai segala bentuk perbedaan. Apalagi Al-Qur’an telah menempatkan posisi mulia bagi perempuan dengan adanya Surat An-Nisa’ (yang berarti perempuan). Lanjut Tia Hendrar Prihadi

Rektor UIN Walisongo, Muhibbin menegaskan bahwa peran perempuan tidak hanya pada wilayah domestik saja. Maka perempuan perlu dipromosikan, termasuk dengan lahirnya ulama perempuan ini. sebenarnya kelahiran ulama perempuan dengan ulama laki-laki itu sama, harapan saya dengan adanya ulama perempuan ini bisa menjadi wadah untuk memberdayakan dan memerankan perempuan sebagai pendidik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *