Pascasarjana dan CSSMoRA UIN Walisongo Semarang Adakan Acara InOMN 2018

SEMARANG- Pascasarjana UIN Walisongo Semarang sudah 3 kali mengadakan acara yang sama di tempat yang sama juga yaitu Masjid Agung Jaw Tenah (MAJT). Kali ini Pascasarjana UIN Walisongo bekerjasama dengan CSSMoRA UIN Walisongo Semarang mengadakan acara International Observe the Moon Night (InOMN) pada 20 Oktober 2018 yang di Komplek Masjid Agung Jawa Tengah.

InOMN merupakan acara tahunan yang dilaksanakan serentak di seluruh dunia dan dipelopori oleh NASA. Kegiatan ini sudah berjalan 8 kali sejak tahun 2010 melibatkan pegiat astronomi baik yang amatir hingga para ahli.

Kegiatan InOMN diadakan di 31 tempat di seluruh tempat di Indonesia termasuk diantaranya di MAJT, dihadiri oleh 121 peserta yang berasal dari Mahasiswa S1, S2, maupun S3 UIN Walisongo Semarang, Politeknik Negeru Semarang, bahkan terdapat peserta dari luar kota yaitu Ma’had Aly TBS Kudus. Ketua Asosiasi Dosen Falak Indonesia (ADFI) sekaligus Ketua Prodi Pascasarjana UIN Walisongo Semarang Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag. yang menjadi Keynote Speaker mengatakan “Kegiatan INOMN mengajak kita untuk melakukan observasi yang mana mengajak kita untuk membaca tanda-tanda alam serta kajian observasi yg ada di Indonesia lebih canggih di Indonesia dibandingkan di malaysia, filipina, brunei karena kajian mereka baru kajian dasar”.

Acara yang digelar di komplek MAJT ini diisi dengan beberapa materi dari tiga narasumber. Narasumber pertama yaitu Syaoqi Nahwandi S.H.I yang menyampaikan tentang INOMN dan Observasi Bulan. Beliau menerangkan tentang sejarah pengamatan Bulan lintas zaman serta peristiwa-peristiwa langit yang terjadi saat pengamatan malam itu. Adapun Fitri Khalilah, S.H.I sebagai narasumber kedua menjelaskan mengenai fase-fase Bulan. Dalam pemaparannya dikatakan bahwa Bulan memiliki delapan fase yaitu Bulan mati/Konungsi, Sabit Awal, Kuartil Awal, Bulan tiga perempat, Bulan Purnama, Bulan tiga perempat, Kuratil Akhir, Sabit Akhir. Astrofotografi menjadi pembahasan terakhir yang disampaikan oleh M. Farid azmi S.H., beliau menerangkan tentang teknik-teknik untuk memotret Bulan yang benar.

Setelah pemaparan materi usai, moderator membukan dua pertanyaan. yang disampakai oleh dan dilanjutkan dengan observasi bersama menggunakan 1 teleskop robotik, 1 teleskop manual dan 2 binokuler. Cuaca pada waktu observasi cerah, sehingga Bulan mudah untuk teramati. Acara ditutup dengan foto bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *