Prof Syamsul Hadiri Pembukaan Program sabbatical leave di IAIN Pekalongan

UIN Walisongo Online; Pekalongan- IAIN Pekalongan menggelar kegiatan sabbatical leave yang merupakan salah satu program unggulan dari Kementerian Agama untuk meningkatkan kualitas dan daya saing PTKIN di Indonesia khususnya yang berstatus IAIN dan STAIN. Bentuk kegiatan sabbatical leave berupa pendampingan dari salah seorang Guru Besar/Profesor yang ditunjuk oleh Kementerian agama untuk mendampingi dan memberikan pengarahan kepada segenap Civitas Akademika di IAIN Pekalongan.

Kegiatan launching program sabbatical leave di IAIN Pekalongan dilakukan pada hari Senin, 21 Oktober 2019 di Ruang Sidang lantai 3 gedung Rektorat IAIN Pekalongan. Kegiatan ini dihadiri oleh 60 orang yang terdiri dari seluruh pimpinan unsur akademik, pejabat struktur dan perwakilan organisasi mahasiswa. Acara pembukaan, dimulai pukul 13.30 WIB dan dibuka oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan IAIN Pekalongan Dr. H. Muhlisin, M.Ag. Dalam sambutannya, Gus Muh (sapaan akrab Dr. H. Muhlisin, M.Ag.) menyampaikan tentang programsabbatical leave dan memperkenalkan narasumber utama selama kegiatan sabbatical leave yaitu Prof. Dr. Syamsul Ma’arif, M.Ag., guru besar dari UIN Walisongo Semarang. Lebih lanjut Gus Muh menyampaikan, kegiatan sabbatical leavedirencanakan berlangsung selama dua minggu dengan 10 (sepuluh) agenda penting yang telah disusun dan akan diimplementasikan.

Sepuluh agenda tersebut diantaranya: 1. FGD penguatan jurnal menuju terindeks databased internasional berreputasi dengan peserta seluruh pengelola jurnal di lingkungan IAIN Pekalongan; 2. Workshop desain riset kualitatif bagi dosen muda dengan peserta seluruh calon dosen dan dosen asisten ahli di lingkungan IAIN Pekalongan; 3. FGD penulisan buku kolaboratif bertemakan moderasi Islam, pesertanya berasal dari seluruh pimpinan Akademik IAIN Pekalongan; 4. Pendampingan artikel jurnal ilmiah terindeks dengan databased internasional berreputasi dalam rangka akselerasi menuju Guru Besar dengan peserta seluruh dosen IAIN Pekalongan yang telah menduduki jabatan Lektor Kepala dan berijazah Doktor; 5. Workshopacademic writing bagi mahasiswa pascasarjana IAIN Pekalongan; 6. Workshop academic writing penulisan artikel jurnal berreputasi bagi seluruh Dosen Tetap dengan jabatan Lektor dan Lektor Kepala di IAIN Pekalongan; 7. Pelatihan penulisan karya ilmiah bagi mahasiswa IAIN Pekalongan yang sedang menyusun skripsi; 8. Workshop desain pembelajaran berbasis quality assurance dengan peserta seluruh Dosen Tidak Tetap IAIN Pekalongan; 9. Workshop peningkatan indeks kinerja tenaga kependidikan melalui transformasi moderasi beragama pada satuan kerja dengan peserta seluruh ASN yang berstatus PNS di lingkungan IAIN Pekalongan, 10. Rangkaian kegiatansabbatical leave akan ditutup secara resmi (clossing ceremony sabbatical leave) dengan kegiatan Seminar Nasional dengan tema “Memperkokoh Moderasi Beragama menyongsong transformasi kepemimpinan generasi milenial di era revolusi industri 4.0”.

Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan sambutan oleh Rektor IAIN Pekalongan Dr. H. Ade Dedi Rohayana. Dalam sambutannya, Rektor IAIN Pekalongan menyampaikan ucapan terimakasih kepada Prof. Dr. Syamsul Ma’arif, M.Ag. karena berkenan mendampingi IAIN Pekalongan dalam kegiatansabbatical leave. Rektor IAIN Pekalongan juga memanjatkan rasa syukur yang mendalam karena IAIN Pekalongan merupakan bagian dari PTKIN yang mendapatkan salah satu program unggulan dari Diktis Kementerian Agama berupa kegiatansabbatical leave yang dirancang agar semua PTKIN akselerasi dan perkembangannya lebih cepat dan maju. Oleh karena itu, Dr. H. Ade Dedi Rohayana mengajak seluruh civitas akademika di IAIN Pekalongan untuk memanfaatkan dan berperan aktif dalam memaksimalkan semua agenda kegiatan dari programsabbatical leave ini. Lebih lanjut, Rektor IAIN Pekalongan menjelaskan, dengan adanya program ini diharapkan dapat memberikan motivasi, alternatif-alternatif dan solusi bagi dosen-dosen di lingkungan IAIN Pekalongan yang sudah menjabat Lektor Kepala agar segera dapat menjadi Guru Besar/Profesor, pungkasnya.

 

 

 

sumber : iainpekalongan.ac.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *