Potret Kajian Sosial dan Politik di Era Disrupsi dalam Studium General FISIP

 

UIN Walisongo Online: Semarang – Menyambut Tahun Ajaran 2019/2020 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Walisongo menyelenggarakan Studium General yang mengusung tema “Tantangan Kajian Sosial-Imu Politik Dalam Masyarakat Yang Berubah”. Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag, hadir membuka acara yang diadakan di Auditorium I UIN Walisongo Semarang, Senin (10/02/2020).

Dalam sambutannya rektor bepesan kepada seluruh mahasiswa agar memiliki kedisiplinan dan spirit yang tinggi dalam menuntut ilmu.

“Perubahan dalam masyarakat sangat dinamis, sehingga perlu strategi dalam menghadapi era yang penuh ketidakpastian ini. Mahasiswa dituntut untuk sigap beradaptasi dan memfilter untuk menghadapi banyak hal dalam gempuran budaya hedonisme yang melanda negeri ini,” terang Imam Taufiq.

0
Studium General kali ini menghadirkan nara sumber Guru Besar Ilmu Politik dan Pemerintahan UGM Prof. Purwo Santoso, Ph.D dan Dosen FISIP UIN Walisongo Dr. H. Parmudi, M.Si. Dalam paparannya Prof. Purwo menyampaikan penguatan Tri dharma perguruan tinggi. Kampus harus merdeka dalam belajar, hal ini sejalan dengan kebijakan menteri pendidikan dan kebudayaan RI.

“Kebijakan Kampus Merdeka yakni ihwal kebebasan mahasiswa untuk mengambil mata kuliah dan melakukan perubahan definisi Satuan Kredit Semester (SKS).” Ujarnya.

“Bobot SKS pembelajaran di luar kelas begitu kecil. Hal itu bisa terlihat dari banyaknya perguruan tinggi yang tidak mendorong mahasiswa untuk mencari pengalaman baru. Banyak juga kampus yang menunda kelulusan mahasiswa karena mereka mengikuti pertukaran pelajar atau praktek kerja lapangan.” Papar Prof Purwo.

“E- learning eco-system harus di perkuat. Hal ini berkaitan dengan pembelajaran sistem konten, teknologi, budaya dan strategi yang ada di dalam maupun di luar organisasi. Kesemuanya berdampak pada pembelajaran formal dan informal yang berlangsung di organisasi itu.” terang Prof. Purwo.

Pembicaraa kedua yakni Dr. H. Parmudi, M.Si dalam paparannya menyampaikan bahwa Indonesia saat ini berada pada sebuah era digitalisasi, dimana semua negara, tak terkecuali negara berkembang, saat ini tengah mengalami tantangan yang beraneka ragam. Mulai dari tantangan di bidang ekonomi, politik, ideologi, hingga tantangan dalam bidang hubungan antar negara.

“Pasca reformasi Indonesia juga menghadapi tantangan dalam hal gerakan revivalisme Islam serta dalam hal stabilitas sistem kepartaian di Indonesia, mulai dari tingkat lokal hingga nasional. Pasca reformasi, kran kebebasan bagi masyarakat Indonesia untuk berpolitik, berkumpul dan berpendapat dibuka seluas-luasnya, termasuk terhadap gerakan Islam. Sejak itu, berbagai gerakan Islam transnasional, partai politik, dan ajaran yang mengintegrasikan dengan budaya lokal maupun yang melenceng muncul dan tumbuh pesat,” terang Kajur Sosiologi FISIP UIN Walisongo ini.

Acara yang diikuti oleh sekitar 450 mahasiswa ini berlangsung meriah dengan di moderatori oleh Dekan FISIP Dr Misbah Zulfa Elizabeth, M.Hum serta dihadiri jajaran pimpinan dan seluruh staf FISIP UIN Walisongo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *