FUHUM GELAR WORKSHOP SIAPKAN MAHASISWA JADI PEMIMPIN MASA DEPAN

UIN Walisongo Online; Semarang- Pendidik tidak hanya membekali mahasiswa pandai berteori, tetapi juga menyiapkan kemampuan leadership mahasiswa. Inilah yang dilakukan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo pada Kamis, (8/10/2020).

Melalui Workshop Kepemimpinan, Wakil Dekan III FUHum Dr Syafi’i berharap mahasiswa diasah kompetensinya untuk menempa diri agar memiliki jiwa dan kemampuan manajerial.

“Menggali potensi kepemimpinan ormawa yang belum optimal. Supaya bakat yang ada pada mereka terasah,” tegasnya.

Acara yang mematuhi protokol kesehatan pencegahan covid-19 ini dihadiri oleh para mahasiswa dari beberapa kampus di Jawa Tengah, diantaranya IAIN Salatiga, Universitas Wahid Hasyim Semarang (UNWAHAS) dan tentu tuan rumah UIN Walisongo.

Bertempat di ruang sidang FUHum, Pukul 10.00 acara dimulai. Moderator acara Winarto M S I memperkenalkan narasumber, kemudian mempersilahkan mereka untuk menyampaikan materinya.

Masing-masing narasumber mulai memaparkan materinya. Drs Sadiman Alkundarto menjelaskan konsep kepemimpinan bahwa dalam menyiapkan pemimpin, tidak cukup hanya dengan materi saja, tetapi harus diajak terjun ke lapangan.

“Butuh latihan agar pengalaman, terus kebiasaan,” papar mantan sekretaris DPP Ikatan Pekerja Sosial Profesional (IPSPI) tersebut.

Selain itu, Sadiman juga menjelaskan bahwa prospek kepemimpinan kedepan harus tahu tujuan hidupnya, jadi calon pemimpin harus mepersipakan visi dan misi organisasinya.

Narasumber kedua yaitu ketua Dema UIN Walisongo Rubait Burhan Hudaya tampil berikutnya. Mahasiswa FUHum ini sharing pengalaman dalam menjalani perannya sebagai aktivis mahasiswa. Ia juga menjabarkan konsep kepemimpinan Ki Hajar Dewantoro versi sekarang agar karakter tersebut dimiliki oleh mahasiswa sekarang.

Menurut Rubait, mahasiswa harus memiliki tiga hal yang harus dicapai yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo memiliki arti pemimpin harus memberikan tauladan di depan, kedua Ing Madya Mangun Karso artinya pemimpin harus ditengah membangun semangat dan Tut Wuri Handayani itu sendiri berarti memberikan semangat.

“Selain itu, menjadi pemimpin harus mampu mengemban amanah,” terangnya.

Sementara, materi terakhir disampaikan Sarjuni M Hum. Alumni FUHum prodi AFI yang saat ini mengabdi di UNISULA ini banyak menjelaskan kemampuan, karakter hingga syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. (Win)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *