5.712 Unggahan Video Bertema Moderasi Beragama, UIN Walisongo Kembali Pecahkan Rekor MURI

UIN Walisongo Online, Semarang – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mendapatkan anugerah Rekor “Unggahan Video Moderasi Beragama oleh Mahasiswa Terbanyak” dalam rangka peringatan Hari Santri dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Dua piagam penghargaan MURI diserahkan kepada Rektor UIN Walisongo dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), pada Selasa (26/10/2020) di Ruang Promosi Doktor Kampus I, Tambakaji Ngaliyan, Semarang.

 

“Sejak perayaan hari santri dimulai 22 Oktober hingga 25 Oktober 2020, tim MURI memantau secara langsung dan menilai ada dua kelompok mahasiswa UIN yang mengunggah video moderasi beragama di YouTube dan Instagram” kata Sri Widayati Senior Manager MURI. Dua kelompok itu berasal dari mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan mahasiswa yang kuliah Islam dan Moderasi Beragama. Hasilnya, ada 5.712 video moderasi beragama yang diunggah selama empat hari. “MURI menyatakan, UIN Walisongo dan LP2M berhasil meraih rekor Unggahan Video Moderasi Beragama oleh Mahasiswa Terbanyak” tegas Wida.

 

UIN Walisongo tercatat beberapa kali mendapatkan rekor MURI: papermob variasi terbanyak oleh 3.844 mahasiswa, konferensi secara virtual lintas negara terbanyak dari 21 negara dan kali ini unggahan video moderasi beragama oleh mahasiswa terbanyak. Ini menunjukkan, lanjut Wida, UIN Walisongo sebagai kampus profesional dan kreatif yang selalu mencatatkan prestasinya di MURI.

 

Dr Akmad Arif Junaidi MAg, Ketua LP2M UIN Walisongo Semarang merasakan bahagia atas prestasi mahasiswa KKN dan mahasiswa baru 2020 yang mengambil mata kuliah Islam dan Moderasi Beragama karena kompak mengkampanyekan pikiran moderat dalam beragama. “Ini prestasi mahasiswa yang kompak dan hasilnya ada anugerah penghargaan dari MURI, selamat dan terimas kasih” tegas Dosen Fakultas Syariah dan Hukum ini.

 

Arif berharap mahasiswa dapat mengambil hikmah hari santri ini sebagai teladan hidup agar cinta agama dan cinta negara. Semangat moderasi beragama ini akan menjadi akar kuat dalam menyatukan Indonesia, sehingga perdamaian dan persatuan selalu terjaga dengan baik hingga kapan pun. “Rekor MURI yang diraih hari ini menjadi pertanda bahwa mahasiswa UIN Walisongo siap menjadi santri dan penerus perjuangan Walisongo” pungkas Arif.

 

Ketua Rumah Moderasi UIN Walisongo, Dr Imam Yahya MAg mengucapkan selamat untuk Rektor, para pimpinan dan mahasiswa UIN Walisongo yang hari ini mendapatkan rekor MURI. Tema hari santri 2020 dan KKN yang mengusung moderasi beragama merupakan sebuah keniscayaan dalam pemahaman keagamaan di era milenial ini. “Melibatkan local wisdom dalam memahami Islam, merupakan ajaran Walisongo yang patut kita jadikan sebagai mainstream dalam pemahaman keagamaan kontemporer. “Karena Islam shalihun likulli zamanin wamakanin, abadi sepanjang waktu dan tempat” tegas Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ini.

 

Rektor UIN Walisongo Prof Dr H Imam Taufiq MAg sangat mengapresiasi penghargaan MURI ini  menurutnya “Penghargaan ini tidak hanya sebatas pengakuan saja akan tetapi harus menjadi makna yang mendalam dalam moderasi beragama” Papar Imam Taufiq

 

Uin Walisongo secara kelembagaan sangat berkomitmen untuk terus mengawal moderasi beragama sebab makna moderasi beragama itu sendiri yaitu toleransi dan anti kekerasan

”Tradisi  para wali songo yang melekat di UIN Walisongo menjadi tolak ukur dalam menebar kedamaian, sehingga para dosen, pegawai, mahasiswa dan alumni selalu komitmen untuk jadi penebar kedamaian” terang imam taufiq

 

Saat ini generasi milenial UIN Walisongo sangat produktif terhadap gagasan moderasi beragama, hal ini dibuktikan dengan berhasil mengunggah 5.712 video moderasi beragama dengan konten menyejukkan dan rahmatallil’alamin.

“Pencapaian ini harus di jaga dengan baik, serta warga UIN Walisongo harus terus menebar kedamaian dimanapun ia berada, dan sekali lagi selamat untuk LP2M yang telah berhasil mendapatkan rekor MURI, dengan rekor ini menunjukkan bahwa UIN Walisongo adalah Kampus penebar kedamaian” Paungkas Imam taufiq (Humas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *