BANK SYARIAH KINI DAN ESOK

Bank Syariah di Indonesia dinilai
masih belum membumi di kalangan masyarakat. Untuk itu diperlukan sosialisasi
yang serius kepada masyarakat di Indonesia oleh seluruh komponen peminat Bank
Syariah baik pelaku, peminat dan pengkaji Bank Syariah termasuk di kalangan
Perguruan Tinggi. Demikian disampaikan oleh Dekan Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang,
Dr. Imam Yahya, MA. Pada acara Talkshow “Selamat Tinggal bank Konvensional”
dan Memorandum of Understanding (MOU) IAIN Walisongo Semarang dengan PT BNI
Syaria, pada Kamis (16/06) kemarin.

Talkshow yang dibuka oleh Rektor
IAIN Walisongo, Prof. Dr. Muhibbin Noor, 
MA.  Ini menghadirkan Praktisi BNI
Syariah Jakarta Abu Muhammad al-Jambi dan Ketua Prodi  Ekonomi Islam Fakultas Syariah Dr. Ali
Murtadlo, MA.  Talkshow ini mampu menyedot banyak peserta baik dari dosen dan mahasiswa
Fakultas Syariah maupun praktisi
perbankan Syariah. Di antaranya pimpinan Bank Syariah Mandiri Cab. Semarang, Kepala BTN Syariah cab
Semarang, Kepala Bank Syariah Mega Indonesia Cabang Semarang, perwakilan dari BMT
dan BPR Syariah se wilayah Jaw Tengah,  serta
dosen dan karyawan IAIN Walisongo Semarang.

Penulis buku “Selamat Tinggal
bank Indonesia”  Abu Muhammad menyatakan
bahwa seharusnya akademisi  Fakultas Syariah
harus menjadi pelopor dalam pengembangan dan penelitian tentang dinamika
perbankan syariah di masyarakat. Buku yang diterbitkan merupakan ungkapan hati
penulis yang selama 15 tahun berkecimpung di bank konvensional dan kemudian
insyaf 8 tahun belakangan beralih ke bank syariah. Dengan bank syariah hati
menjadi tenteram, harta menjadi barokah, dan bias beribadah secara syariah.

Apa yang diminati oleh masyarakat
tentunya akan berdampak positif pada keberlangsungan bank Syariah. Penelitian
Dr. Ali Murtadho menyatakan bahwa konsumen bank syariah masih mengandalkan
nasabah idologis, sekitar 60 %, selebihnya diprediksi dari masyarakat pemahaman
agamanya bersifat pragmatis dan substantive. 

Ketua Prodi Ilmu Perbankan
Syariah Fakultas Syariah , Drs. H. Wahab, MM mengaharpkan kegiatan ini bias
ditindak lakjuti dengan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada program yang
win-win solution.  Kampus membutuhkan kesediaan  bankBNI Syariah  untuk magang dan penelitian yang akan
dilakukan oleh kantor.

Talkshow ini memberikan perpektif
lain bagi para pecinta ilmu ekonomi Islam, bahwa ekonomi Syariah harus
disosialisasikan dengan benar kepada seluruh lapisan masyarakat. Setelah
sosialisasi dilakukan  perlu
ditindaklanjuti dengan mempraktekkan pembukaan rekening di bank Syariah, bias
BNI Syariah, Bank Syariah Mega Inmdonesia, BTN Syariah maupun di beberapa BPR
Syariah.*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *