Semarang – Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan (LPTK) Rayon 206 IAIN Walisongo mewisuda 7457 guru professional.
Wisuda dilakukan delapan tahap karena aula II kampus 3 tidak muat, kapasitasnya
hanya seribulimaratusan peserta.

Hal itu
disampaikan Ketua LPTK Rayon 206 IAIN Walisongo, Dr Suja’i MAg pada acara
Wisuda Guru Profesional pada Kamis, (2/1). Dr Suja’I mengatakan, total guru
yang diundang Uji Kompetensi Awal (UKA) 10.058 guru yang hadir UKA 9.585 dan
yang ikut Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru 
(PLPG) 8.730, dari guru PAIS, Guru Madrasah, dan kuota tambahan.

“Guru Yang hadir
mengikuti proses PLPG setelah pengumuman berkurang menjadi 7.566 orang. Setelah
penggondokan di PLPG, yang dinyatakan lulus 7.457 orang dan yang tidak lulus 58
orang,” tegasnya.

Sujai menambahkan,
kami melakukan ujian ulang sebanyak tiga kali ujian ulang pertama diikuti 724
orang, ujian ulang kedua 317 orang dan ujian ulang ketiga 41 orang. “ Dalam ujian
PLPG  terdapat tiga jenis ujian yakni,
ujian praktik pembelajaran (UPP), Ujian Tulis Nasional (UTN), dan Ujian Tulis Lokal
(UTL).

“Peserta PLPG
yang nilainya dibawah standar kelulusan, ya tidak lulus. Karena standar
kelulusan itu ditentukan dari pusat,” tambahnya.

Wisuda dipimpin
Rektor IAIN Walisongo Prof Dr Muhibbin MAg. Dalam sambutannya, Prof Muhibbin
menyampaikan, menjadi guru professional harus meningkatkan kualitas mengajar
dengan menyesuaikan kurikulum 2013. Kompetensi 
scientific yang ada dalam kurikulum baru dahur dipahami.  â€œGuru professional harus bisa mengembangkan
kompetensi sehingga bisa memahami sistem yang ada dalam Kurikulum 2013,”
ungkapnya.

Prof Muhibbin
menambahakan, Kurikulum 2013 berbasis pada pendekatan scientific, maka perlu
digali dan dikembangkan. Bapak ibu guru punya tugas tidak hanya bisa membuat
siswa tahu, tetapi juga paham sehingga anak-anak perlu dirangsang untuk
bertanya atau belajar aktif.

“Implementasi kurikulum
baru kepada peserta didik merupakan tugas dan peran utama guru bersertifikat,”
tambahnya.