Bulan Ini UIN Walisongo akan Dilaunching

Salatiga – Perubahan Instutut Agama Islam (IAIN)
menjadi Uiniversitas (UIN) Walisongo secara otomatis akan berakibat perubahan
nomenklatur serta struktur lembaga. Oleh karena itu pembuatan dan pengesahan statuta
yang baru menjadi kebutuhan yang sangat mendesak.

“UIN Walisongo yang
sudah lama kita tunggu telah ditandatangani oleh Presiden, maka diperlukan hal-hal
yang pokok untuk segera disusun, seperti ortaker baru yang akan segera diusulkan
untuk diterbitkan dalam PMA” jelas Kepala Biro AUAK UIN Walisongo, Priyono, M Pd
saat memberikan sambutan dalam acara workshop pemetaan kebutuhan organisasi
yang diselenggarakan  Sabtu (9/11) di
hotel Grand Wahid Salatiga.

Acara yang dihadiri
oleh para pejabat dan guru besar di lingkungan UIN Walisongo ini dibuka oleh
Wakil Rektor II, Dr H Ruswa MA. Dalam sambutannya Dr Ruswan mengajak kepada
seluruh pejabat dan keluarga besar UIN Walisongo untuk menciptakan lembaga
menjadi lebih berkwalitas tinggi dan mempunyai arah yang jelas, sehingga memerlukan
pengelolaan secara profesional.

Menurutnya walaupun
penandatanganan perpres perubahan menjadi UIN Walisoongo termasuk yang
belakang, tetapi jangan sampai menjadi Perguruan Tinggi yang terbelakang. “Kita
harus menciptakan kondisi UIN menjadi lebih baik dan lebih maju, jangan sampai
sama dengan IAIN. Walaupun kita datang belakangan, jangan sampai menjadi terbelakang”.
ungkapnya.

Senada dengan Dr Ruswan,
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu, Dr H Imam Taufiq memaparkan bahwa untuk menyongsong
UIN Walisongo menjadi lebih baik, maka diperlukan langkah-langkah strategis
yang harus ditempuh, termasuk menyusun kebutuhan-kebutuhan lembaga dalam waktu
dekat  untuk disampaikan ke kementerian
pusat untuk segera ditindaklanjuti.

Sementara Kepala
Biro Ortala Kementerian Agama Pusat,
Dr Basidin Mizal, M.Pd  yang
juga menjadi narasumber pada acara tersebut menyatakan siap untuk membantu
dalam keseluruhan proses menuju kesempurnaan UIN Walisongo. “Saya akan selalu siap
untuk membantu dalam  pengembangan Islam,
termasuk memajukan UIN Walisongo” tegasnya.

Dia juga mengajak
untuk terus mengembangkan UIN Walisongo menjadi lembaga yang besar yang dapat  memberikan pendidikan keagamaan yang baik kepada
masyarakat, sehingga apapun disiplin ilmu yang diajarkan harus mempunyai
landasan nilai keagamaan. Dia mencontohkan tokoh-tokoh Islam di masa lalu,
disamping sebagai menjadi profesional  bidang tertentu,  tetapi juga ulama.

“Para pakar
teknologi pada masa yang lalu adalah ulama, ahli kelautan juga ulama, ahli astronomi
juga ulama dan masih banyak lagi, maka kita harus bisa menciptakan generasi
seperti mereka”ajaknya.

Disamping itu, pria
kelahiran Aceh ini juga mengingatkan untuk selalu melandasi pekerjaan dengan kerja
keras, inovatif, tanggung jawab dan penuh keihlasan. Karena menurutnya dengan
modal tersebut lembaga akan cepat berkembang menjadi maju dan besar.

Menanggapi kapan
dilaksanakannya launching UIN Walisongo setelah ditandatanganinya perpres, dia menginformasikan
akan dilaksanakan secepatnya, bahkan dia memberikan sinyal dalam bulan ini, namun mengenai tempatnya masih dalam pembahasan.

Sementara itu, Kabag Ortala Kementerian Agama
Pusat, Drs H Afrizal Zain Msi, menjelaskan bahwa terkait penggunaan nama UIN
Walisongo setelah ditandatanganinya perpres nomor 130 tahun 2014 dan belum dilaunchingnya UIN,
menurutnya penggunaan nama itu sudah sah karena secara legal sudah disahkan. Hal ini telah
dikonsultasikan dengan Menkumham. “Penggunaan nama UIN Walisongo sebelum
dilaunching sudah sah, tidak melanggar aturan, karena sudah sah ditandatangani dan
itu sudah kami konsultasikan dengan Menkumham” tegasnya. (H-1).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *