Meneladani Semangat Rasul Saat Isra Mi’raj

Semarang – Badan Amalan Islam (BAI) Universitas Islam Negeri
Walisongo Semarang menggelar peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad Tahun 1437 H
di aula kampus 1 pada Senin, (2/5). Peringatan dihadiri seluruh dosen dan pegawai
dari semua fakultas di lingkungan kampus.

Acara dibuka langsung Rektor UIN Walisongo Prof Dr Muhibbin
MAg. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa Isra Mi’raj merupakan moment
bersejarah bagi umat muslim. Hal ini harus menjadi keyakinan menjalankan ibadah
shalat lima waktu. Kita harus meneladani sifat dan akhlak dan semangat
Rasulullah Muhammad SAW.

DR KH Abdul Ghofur Maimun menyampaikan mauidhoh hasanahnya
dengan tema Semangat Rasulullah. Berbagai cobaan yang sangat berat dilalui
Rasul sebelum melakukan perjalanan Isra Mi’raj.

Rasul kehilangan dua kekuatan yaitu kekuatan tumpuan sosial menghadapi
kaum kafir dengan meninggalnya paman rasul bernama Abdul Muntholib, cobaan
kedua yaitu kehilangan tumpuan hati dengan meninggalnya istri tercintanya Siti
Khodijah, lalu rasul mendapat hinaan banyak kaum kafir qurays.

“Pernah dalam riwayah rasul diinjak kepalanya saat shalat,
lalu ada riwayat lagi rasul dikalungi usus kambing yang baru disembelih, cobaan
ini diterima rasul sebelum isra mi’raj.

Dengan hidayah Allah Rasul diberi semangat berjuang
menegakkan agama islam. Semangat ini yang harus kita teladani dalam mengarungi
kehidupan sebagai umat muslim.

KH Ghofur menambahkan Allah membekali Rasulullah dengan tiga
hal kekuatan. Pertama yaitu kekuatan pengalaman dan kecerdasan, rasul
diperjalankan dari Masjidil Harom ke Masjidil Aqso yaitu Palestina dengan
kendaraan melebihi pesawat jet yaitu bernama Buroq. Rasul diberi pengetahuan
tentang daerah-daerah yang belum pernah dikunjungi orang Mekah dalam waktu
semalam.

Kedua Allah mempertemukan rasul dengan leluhurnya yaitu para
nabi sebelumnya yang merupakan leluhurnya yaitu nabi Ibrahim, nabi idris dll,
bahkan rasulullah diminta menjadi imam ketika shalat. Kekuatan Ketiga yaitu
dipertemukan kehadapan Allah langsung di Sidratul Muntaha yang tanpa seorang
pun bisa melakukannya.

Dengan tiga kekuatan ini yang menjadikan semangat Rasulullah
kembali semangat, segala jurus mengatasi kaum kafir qurays sudah diberikan
Allah agar Rasulullah mampu berdakwah kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *