PENGEMBANGAN
PRODI EKONOMI ISLAM DI FAKULTAS SYARIAH IAIN
WALISONGO
Pendahuluan
Bahwa sejak tahun tujuh puluhan,
perbicangan tentang ekonomi syariah atau ekonomi Islam mulai marak. Bank yang operasionalnya berdasarkan prinsip-prinsip
syariah pun mulai didirikan, meskipn belum banyak. Setelah mengalami ujian berbarengan dengan
bank-bank yang menggunakan system konvensional pada tahun 97 dan 98 an, dan
ternyata bank yang didasarkan atas prinsip syariah tidak terpengaruh sebagaimana
bank-bank konvensioanl, kemudian banyak orang mulai melirik potensi bank
syariah ini. Karena itu mulailah
ramai-ramai bank-bank konvensional membuka unit syariah di dalamnya, disamping
muncul bank-bank lain yang didasarkan atas prinsip-prinsip syariah.
Menyadari kenyataan tersebut,
perguruan tinggi sebagai penyedia sumber daya manusia pelaku perbankan, mulai
bersiap membuka program studi yang dapat digolongkan baru di dunia perguruan
tinggi Islam, yakni prodi ekonomi syariah dengan berbagai konsentrasi. Dengan alasan kebaruannya tersebut, dapat
dilihat beberapa model yang dikembangkan oleh
perguruan tinggi yang membuka pembelajaran ekonomi Islam tersebut. Model-model yang ada dengan berbagai
variasinya tersebut secara garis besar dapat digolongkan ke dalam dua model,
yakni:
Untuk
fakultas Syari`ah menurut saya dapat mengkombinasikan dua kecenderungan
tersebut dengan berusaha memberikan penekanan kepada keduanya, tetapi memang
penekanan terhadap teori-teori ekonomi secara umum harus mendapatkan prioritas,
karena hal itu menjadi dasar dan fondasi bagi setiap ekonom, termasuk ekonom
Islam.
Tentang
Program Studi
Kebutuhan
dan tuntutan masyarakat saat ini semakin kompleks, karena itu program-program
studi yang ditawarkan oleh penyelenggara
pendidikan termasuk fakultas Syari`ah juga dapat dan sangat mungkin bervariasi. Namun demikian untuk fakultas Syari`ah,
khususnya dalam program studi Ekonomi
Islam, pola yang biasa digunakan di ekonomi konvensional kiranya juga dapat
digunakan dalam prodi ini, dengan pengembangan dalam konsentrasinya. Pola tersebut
meliputi:
Program-program
studi tersebut dapat mengembangkan dirinya melalui konsentrasi-konsntrasi yang
dibutuhkan, tentu dengan mengingat berbagai hal, termasuk minat masyarakat
pengguna, ketersediaan SDM, dan lainnya.
Konpentensi
kompetensi umum sebagai berikut:
Disamping
itu lulusan prodi ini diharapkan pula mempunyai kompetensi secara khusus sesuai
dengan program studi dan konsentrasi yang digelutinya, misalnya:
Prodi Managemen:
Konsentrasi Managemen Keuangan
Islam:
Konsentrasi managemen pemasaran
dan Kewirausahaan Islami:
Program Studi Akuntansi Islam:
Prodi studi Ilmu Ekonomi
Islam dan Studi Pembangunan;
Kurikulum
Dengan
melihat kompentsi sebagaimana yang disebutkan di atas, maka kurikulum yang
dirumuskan juga harus menyesuaikan dengan keinginan yang ada dalam kompentensi lulusan. Artinya Pembelajaran yang menyakut system,
metode, evaluasi, perangkat pembelajaran dan lainnya, termasuk mata kuliah yang
ditawarkan dalam perkuliahan juga disesuaikan dengan kebutuhan yang akan
mendukung tercapainya target kompetensi tersebut. Karena itu sangat mungkin kurikulum selalu diperbaharui sesuai dengan
tuntutan pasar, tetapi harus ada yang dipertahankan secara permanent.
Untuk
pertama kali dan dalam rangka pengembangan kurikulum, barangkali mencari
perbandingan dari berbagai kurikulum yang telah diberlakukan oleh beberapa program
studi dan konsentrasi sejenis, merupakan langkah yang harus ditempuh. Dari koleksi berbagai kurikulum yang tersedia
tersebut fakultas Syari`ah (prodi
Ekonomi Islam) dapat mengkombinasikan sedemikian rupa, tentu sekali lagi
disesuaikan dengan kebutuhan riil konsentrasi yang dikembangkan.
Disamping
itu menyerap informasi dari stake holders juga sangat diperlukan, agar
kurikulum yang ditawarkan justru tidak akan kontra produktif dan usang.
Tenaga
Edukatif
Dalam rangka upaya mengembangkan program studi, termasuk prodi
Ekonomi Islam, hal yang tidak dapat diabaikan ialah tersedianya sumber daya
manusia yang akan mengelola dan sekaligus juga mengajar, membimbing, dan
mentransfer ilmu kepada mahasiswa. Artinya dosen yang akan menganjar, mengarahkan,
dan membimbing mahasiswa dalam rangka mencapai target kompetensi tersebut,
harus tersedia dan cukup. Tidak harus
seluruhnya merupakan dosen tetap, namun bisa juga dosen tidak tetap, tetapi
mempunyai komitmen yang jelas terhadap perkembangan dan kemajuan prodi
tersebut.
Laboratorium
Salah satu hal yang tidak dapat
diabaikan juga, dalam rangka pengembangan prodi Ekonomi Islam ialah tersedianya
laboratorium untuk mendukung tercapainya kompetensi yang ditetapkan. Operationalisasi computer dengan berbagai
program yang mendukung, seperti akuntansi, mutlak dimiliki.
Prodi Ekonomi Islam, sebagaimana
prodi ekonomi pada umumnya, akan sangat membutuhkan berbagai perangkat yang
harus disediakan dalam laboratorium, karena memang beberapa mata kuliah dan bahkan
dapat dikatakan sebagian besar yang diajarkan mengharuskan adanya praktikum riil di laboratorium. Karena itu dapat dipastikan bahwa tanpa laboratorium yang cukup, mustahil prodi
EI ini akan berkembang dan menghasilkan alumni yang mempunyai standard
kompetensi sebagaimana diharapkan tersebut.
Perpustakaan
Perpustakaan ialah ibarat jantungnya
perguruan tinggi yang di dalamnya menawarkan berbagai program studi, termasuk
prodi Ekonomi Islam. Karena itu dalam
upaya mengembangkan prodi ini, kebutuhan buku-buku literature mutlak disediakan
di perpustakaan. Ketersediaan buku literature dan ditambah dengan
pengelolaan yang baik, akan sangat membantu percepatan pengembangan prodi ini. Pertimbangan ini didasarkan atas kenyataan bahwa salah satu factor penting
pengembangan prodi ialah kualitas lulusan yang baik dan dimanfaatkan serta
dibutuhkan oleh banyak orang atau lembaga/instansi.
Kesimpulan
Jadi kesimpulannya ialah bahwa untuk pengembangan prodi Ekonomi Islam ini,
yang paling utama ialah prodi ini mempunyai standar kompetensi yang ditetapkan
dan harus dicapai oleh para lulusannya.
Disamping itu harus didukung dengan beberapa hal sebagaimana saya sebutkan di atas, yang meliputi
kurikulum, SDM, Laboratorium, dan perpustakaan.
Disamping itu juga harus dikelola dengan serius, menggunakan standar
mangemen yang baik. Tanpa semua itu,
kiranya akan sulit pada masa mendatang,
prodi ini akan berkembang.
Demikian
mudah-mudahan ada manfaatnya untuk kita renungkan bersama demi kemajuan dan perkembangan lembaga kita
ini. Amin.