Mahasiswa IAIN Belajar Kerukunan Agama

SEMARANG–Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang melakukan kunjungan ke
Museum Jawa Tengah Ranggawarsita Semarang, Jum’at (4/5). Kunjungan dalam rangka
tugas perkuliahan Islam dan Budaya Jawa ini difokuskan pada kajian kebudayaan
dan keagamaan.

“Mahasiswa sengaja kami wajibkan untuk melihat peninggalan
Jawa di Museum Ranggawarsita agar memahami kerukunan agama,
” kata Dosen Islam dan Budaya Jawa, M Rikza Chamami, M.Si di
sela-sela mendampingi mahasiswa.

Selama ini, agama dijadikan alat
untuk berbeda pendapat hingga memunculkan konflik. Dengan menyaksikan secara
langsung peninggalan nenek moyang yang tersimpan rapi di museum, akan diketahui
bahwa toleransi beragama sudah ada sejak dulu.

Terbukti dengan adanya 13 jenis
wayang itu menunjukkan ada toleransi beragama. Termasuk bangunan masjid kuno
yang mempunyai latar bangunan mirip Hindhu dan Budha juga menjadi bukti bahwa
Islam Jawa mengajarkan kerukunan.

Mewujudkan mahasiswa yang cinta
kerukunan agama memang perlu selalu dipacu. Apalagi mahasiswa IAIN yang
mempunyai basis ilmu keislaman harus dipahamkan dengan budaya Jawa. Sebab
budaya Jawa tidak lepas dari unggah-ungguh dan tradisi yang adiluhung

“Museum Ranggawarsita menjadi bukti
nyata kekayaan budaya Jawa yang menghormati perbedaan agama,
” imbuh Rikza yang juga aktivis Pusat Pengkajian Islam dan
Budaya Jawa (PPIBJ) ini.

Kerukunan beragama dalam budaya Jawa
diwujudkan dalam tiga kerangka dasar. Pertama, tentang penghormatan antar
masyarakat. Kedua, pemahaman bahwa ada banyak keyakinan dan ketiga perwujudan
interrelasi budaya.

“Budaya Jawa yang demikan padat makna ini harus ditularkan
kepada gerenasi penerus bangsa ini agar tidak terjadi salah paham,
” lanjut Sekretaris Laboratorium Pendidikan Fakultas Tarbiyah
ini.

Museum Ranggawarsita yang dirintis
sejak tahun 1975 ini menjadi kunjungan wajib bagi mahasiswa yang mengambil mata
kuliah Islam dan Budaya Jawa. Kecintaan terhadap museum sangat diharapkan untuk
nguri-nguri budaya Jawa yang hampir ditinggalkan di zaman sekarang.

“Dengan mengunjungi museum ini
mahasiswa akan mendapatkan dua manfaat. Yakni sadar akan budaya dan terbuka
dalam beragama,
” tegas Rikza. (rikza)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *