UIN WALISONGO JALIN KERJASAMA PENDIDIKAN DENGAN CAIRO UNIVERSITY MESIR

Mesir- UIN Walisongo berkunjung dan jalin kerjasama pendidikan dengan Cairo University di Iskandariyah,  (26/2). Kota Iskandariyah saat ini merupakan Pusat pendidikan, pelabuhan utama, pusat transportasi, pariwisata & komersial, dan jantung kawasan industrial besar di Mesir dimana petroleum, aspal, tekstil kapas, makanan olahan, kertas, plastik dan sterofoam diproduksi.

UIN Walisongo yang diwakili oleh Prof Dr H Muhibbin MAg (Rektor), Dr H Musahadi MAg (Wakil Rektor 1) dan Prof Dr H Suparman Syukur MAg (Wakil Rektor III) diterima dan disambut dengan hangat oleh wakil  Rektor 1, bagian riset dan pasca sarjana dan Prof. Amr Adly.

Dalam kesempatan ini Wakil  Rektor 1 Universitas Kairo menyampaikan terimakasih atas kedatangan rombongan UIN Walisongo di kairo, beliau berpendapat perlu kiranya menjalin hubungan kerjasama pendidikan antar universitas guna menjawab tantangan serta isu-isu pendidikan secara nasional maupun internasional.

Prof Dr H Muhibbin MAg (Rektor UIN Walisongo) menyampaikan terimakash atas sambutan yang luar biasa, beliau Prof Muhibbin memperkenalkan rombongannya kepada wakil rektor 1 Universitas kairo dan tim. “saya berkunjung ke Universitas Kairo ini tidak sendirian, saya bersama wakil Rektor 1 beliau Dr H Musahadi MAg dan Wakil Rektor 3 yaitu Prof Dr H Suparman Sukur MAg” jelas Prof Muhibbin dalam memperkenalkan Rombongan UIN Walisongo.

Prof Muhibbin Menambahkan semoga dengan terjalinnya hubungan kerjasama kedua universitas ini bisa saling memberi dan bertukar informasi-informasi pendidikan guna masa depan kedua universitas.

Prof. Amr Adly menyampaikan tentang sejarah singkat Universitas kairo, Universitas Kairo diresmikan pada 21 Desember 1908. Universitas awalnya hanya memiliki dosen paruh waktu yang mengajar sastra, sejarah, dan filsafat. Sebab pada waktu itu masih menunggu kepulangan mahasiswa yang dikirim ke luar negeri dalam rangka pendidikan dosen, kegiatan tersebut dimulai pada tahun 1908 hingga 1925.

“Pada 1925, Sultan Fuad mengubah status Universitas Mesir menjadi perguruan tinggi negeri. Pada waktu itu sudah ada empat fakultas: seni, sains, kedokteran, dan hukum. Fakultas Teknik, Fakultas Perdagangan, dan Fakultas Pertanian didirikan kemudian pada tahun 1935. Setelah Sultan Fuad I wafat, universitas ini berganti nama menjadi Universitas Fuad I sebelum disebut Universitas Kairo setelah runtuhnya sistem monarki pada tahun 1952”. Imbuh Prof. Amr Adly di akhir membacakan sejarah singkat Universitas Kairo.

Pertemuan yang bertempat di universitas kairo ini tepatnya di kota iskandariyah menyepakati beberapa hal diantaranya :1. Pertukaran Dosen 2. Pertukaran Pelajar 3. Menyelenggarakan Workshop bersama 4. Melaksanakan Penelitian bersama. Yang semua kesepakatan itu untuk kemajuan kedua universitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *