Menjaga Kemurnian Idealisme Pers Mahasiswa

UIN Walisongo Online; Semarang- Amanat Rayakan hari lahir ke-35, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Surat Kabar Mahasiswa Amanat (SKM) Amanat gelar Dialog Publik dan launching Bunga Rampai dengan mengusung tema “Quo Vadis Pers Mahasiswa” di Auditorium II Kampus 3 UIN Walisongo, Selasa (17/12/2019).

Acara tersebut menghadirkan pemateri dari pendiri Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Hasan Aoni, Rektor UIN Walisongo Imam Taufiq, aktivis 98 Siti Alfijah, serta moderator dari Redaktur Ayosemarang.com, Abdul Arif.

Rektor Prof Dr H Imam Taufiq MAg saat jadi narasumber pada kegiatan launching Bunga Rampai dengan mengusung tema “Quo Vadis Pers Mahasiswa”

Rektor UIN Walisongo Imam Taufik menjelaskan, fungsi pers pada saat ini sama pentingnya dengan mahasiswa, menjadi intelektual kritis yang menghindarkan kita dari sampah informasi.
“Bagi saya, fungsi pers tidak jauh beda dengan fungsi mahasiswa sebagai intelektual kritis yang bisa dimaknai lebih kompleks, dimana kritis juga bisa menjadi frame kehidupan,” jelas Rektor.
Tidak hanya Rektor, Hasan Aoni yang juga alumni SKM Amanat juga membagikan banyak ilmu kepada para peserta, salah satunya mengenai Orientasi Customers pada pemasaran pers.
Menurutnya, Orientasi Customers adalah melakukan perubahan menurut konsumen dan memperhatikan segala aspek penting dari yang paling terkecil. Ia mengungkapkan bahwa kebanyakan orang menjadi tidak kritis saat menjadi pelaku, tetapi tidak saat menjadi konsumen.
“Coba bayangkan ketika kalian menyukai seseorang, orang itu pasti akan kalian lihat detailnya sampai hal yang terkecil. Tetapi tidak ketika orang tersebut sudah menjadi suami atau istri kalian. Begitulah salah satu perumpamaan Orientasi Customers,” ujar Hasan Aoni.
Tidak hanya pentingnya pers dan orientasi customer, Siti Alifah seorang aktivis 98 menjelaskan perihal Ideologi pers mahasiswa. Menurutnya, aktif dalam pers mahasiswa membuat kita mampu menjaga kemurnian idealisme dan itu adalah hal yang sangat berharga.
“Ideologi pers adalah ideologi mahasiswa. Seorang mahasiswa sendiri adalah agen perubahan sebagai katalis dan pemicu perubahan dari baik ke buruk. Mahasiswa penyampai kebenaran dalam generasi kedepan,” ujar Siti Alifah.
Selain itu, Siti Alifah juga menjelaskan bahwa menjadi pers adalah kontrol sosial, sarana kritik dan hiburan.
“Karena Mahasiswa merupakan harta paling berharga bagi mahasiswa, kalian harus menggunakan masa muda dengan sebaik-baiknya agar tidak menjadi sampah peradaban,” tutur Alfi.

Reporter : Debora Ananda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *