Laboratorium & Planetarium

Berbagai inovasi dapat terwujud ketika para akademisi dan pakar berkumpul bersama untuk mengkaji berbagai gagasan dan melakukan uji coba dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Dari upaya mencari terobosan pada disiplin ilmu yang tunggal hingga upaya kolaborasi multi-institusional, akademisi dan peneliti di UIN Walisongo membawa modal intelektual yang sangat besar melalui pusat studi dan laboratorium yang kami miliki.

UIN Walisongo memiliki beberapa laboratorium di bawah manajemen program studi dan laboratorium terpadu yang dikelola oleh universitas yang telah terakreditasi. Beberapa laboratorium kami adalah sebagai berikut:

  • Laboratorium Matematika Komputasi
  • Laboratorium Statistika dan Matematika Keuangan
  • Laboratorium Desain, Display, Dan Workshop Produksi Media
  • Laboratorium Bengkel Workshop Matematika
  • Laboratorium Matematika Terapan
  • Laboratorium Analisis Dan Aljabar
  • Laboratorium Rekayasa Perangkat Lunak
  • Laboratorium Sistem Komputer Dan Jaringan
  • Laboratorium Biokimia Dan Fisiologi
  • Laboratorium Ekologi Dan Lingkungan
  • Laboratoirum Kultur Jaringan
  • Laboratorium Struktur Dan Mikroteknik
  • Laboratorium Mikrobiologi
  • Laboratorium Bioteknologi
  • Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi
  • Laboratorium Elektronika Dasar
  • Laboratorium Komputasi
  • Laboratorium Fisika Dasar
  • Laboratorium Optik
  • Laboratorium Material
  • Laboratorium Geofisika
  • Laboratorium Fisika Modern
  • Laboratorium Fisika
  • Laboratorium Kimia Dasar
  • Laboratorium Kimia Fisika
  • Laboratorium Kimia Analitik
  • Laboratorium Kimia Organik dan Biokimia
  • Laboratorium Kimia Anorganik
  • Laboratorium Kimia Riset

Planetarium

Planetarium dan Observatorium KH. Zubair Umar Al-Jailany UIN Walisongo merupakan planetarium dibangun pada tahun 2019. Planetarium ini adalah planetarium yang pertama di bawah lingkungan PTKIN di Indonesia. Bahkan menurut data Worldwide Planetarium Database (WPD), Planetarium ini dinobatkan sebagai planetarium universitas yang terbesar ke-3 di dunia.

Planetarium UIN Walisongo mempunyai diameter dome berukuran 18 meter. Disamping itu, planetarium UIN Walisongo ini juga merupakan planetarium dengan projector digital terbaik se- Indonesia. Planetarium ini menggunakan teknologi digistar generasi ke-6. Secara tampilan layer (screendome), kualitas gambar dan video yang dihadirkan oleh planetarium ini berkualitas video 4K, sehingga sangat halus dan jernih. Hal tersebut juga didukung oleh perangkat lain misalnya teknologi layar kubah (screendome) yang sangat advance. Layar kubah (screendome) menggunakan teknologi nanocoating yakni memanfaatkan partikel nano untuk melapisi dan melindungi layar. Hal lainnya yang istimewa adalah penggunaan teknologi premium seam (nanoseam) yang mampu membuat layer terlihat yang mulus dan rapi. Di samping itu, sistem audio yang digunakan adalah 5.1 surround sound sehingga menghasilkan suara yang mampu memberikan pengalaman audio yang lebih optimal dan imersif kepada para pengunjung.

Kapasitas kursi (seat) planetarium di Planetarium dan Observatorium KH. Zubair Umar Al-Jailany UIN Walisongo yang disediakan adalah 190 kursi. Kursi – kursi tersebut didesain sedemikian rupa dengan elevasi tertentu agar mampu membuat para pengunjung nyaman dan betah dalam menikmati show planetarium.

Edutainment Planetarium UIN Walisongo

Selain untuk penelitian, planetarium juga digunakan untuk wisata edukasi di Jawa Tengah. Planetarium UIN Walisongo dibuka untuk umum dan dikunjungi oleh perorangan maupun rombongan dari berbagai instansi. Masyarakat umum yang datang dapat menikmati wahana planetarium sembari mendengarkan penjelasan terkait antariksa, benda-benda langit, dan astronomi yang dibalut dengan nilai-nilai keislaman. Masyarakat juga dapat melihat show observatorium berupa film-film tentang antariksa, fenomena angkasa, dan edukasi astronomi.