Gelar Webinar Bersama KPU dan Bawaslu Kota Semarang, FISIP UIN Walisongo Launching Center for Political and Social Studies (C-PolSis)

[:id]

UIN Walisongo Online: Semarang- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menggelar Webinar bersama KPU dan Bawaslu Kota Semarang pada Selasa (27/10/20). Gelaran webinar yang berjudul “Tantangan Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19” menghadirkan Komisioner KPU, Novi Maria Ulfah, S.Sos.I.,M.S.I dan Nining Susanti, S.Sos.I.,M.I.Kom dari Komisioner Bawaslu. Acara ini diselenggarakan secara virtual yang dihadiri pimpinan fakultas secara offline dan 85 peserta webinar secara online.

Dalam sambutannya, Dr. Hj. Mizbah Zulfa Elizabeth, M.Hum selaku dekan FISIP UIN Walisongo menyampaikan bahwa kegiatan ini bagian dari serangkaian Dies Natalis FISIP ke-5.

“Berbagai kegiatan kami adakan dalam rangka Dies Natalis FISIP ke 5 ini, mulai dari webinar nasional, lomba menulis karya ilmiah dan pembuatan video yang diikuti seluruh mahasiswa FISIP.” Terang Misbah.

“Webinar dan launching Center for Political and Social Studies (C-PoLSis) FISIP merupakan bagian dari spirit tri dharma perguruan tinggi. Ada dua fokus yang ditekankan pada kegiatan webinar bersama KPU dan Bawaslu Kota Semarang yakni di masa pandemi Covid-19 dan budaya politik bangsa Indonesia,” tambahnya.

Dr. Arif Budiman, M.Ag, Wakil rektor 3 UIN Walisongo memberikan keynote speech dalam acara webinar ini, Arif menyampaikan bahwa webinar yang diselenggarakan FISIP sangat luar biasa di tengah masyarakat sedang menghadapi masa pandemi Covid-19. Webinar dengan mengusung tema pilkada di tengah pandemi Covid-19 memberikan pendidikan yang luar biasa kepada masyarakat Indonesia.

Sebelum menyampaikan materi, Bu Nining sapaan dari Kominisoner Bawaslu berpesan kepada mahasiswa peserta webinar, bahwa sukses tidaknya kita di masa depan ditentukan pada proses hari ini.

Money Politik memang hal yang menarik untuk diperbincangkan baik dalam pemilu dan pemilihan. Pemilu dan pemilihan adalah rezim yang berbeda. Pemilu merujuk pada UU No.7 Tahun 2017 dan Pemilihan itu berdasar pada UU No.10 tahun 2018. Perbedaan rujukan ini yang akan menentukan perlakukan terhadap money politik itu sendiri.

“Jika pemilu hanya menekankan sanksi pada si pemberi uang sedangkan pemilihan penerima pun akan ditindak jika terbukti menerima uang politik.” Terangnya.

Diprediksi oleh banyak pihak, money politik pada pilkada di tengah pandemi semakin meningkat disebabkan faktor psikologis calon yang ingin menang, selain pragmatisme warga di tengah kesulitan ekonomi. Hal ini dijadikan solusi jangka pendek warga di tengah pandemi, lanjut Nining.
Tantangan pilkada di tahun ini selain pandemi adalah Semarang hanya 1 pasang calon. Dari 21 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang menyelenggarkan pilkada ada 6 kabupaten yang hanya 1 paslon yakni Wonosobo, Grobogan, Semarang, Sragen, Boyolali dan Kebumen. Itu yang disampaikan Komisioner Bawaslu, Novi.
Selain itu Novi pun menyampaikan bahwa melawan kotak kosong itu lebih tidak realistis sebenarnya. Karena jika yang menang kotak kosong maka pemilihan akan diulang dan kerja KPU pun akan bertambah.

Gelaran webinar ini, pun menjadi moment yang spesial bagi FISIP karena tepat di ulang tahun ke -5, FISIP melaunching lembaga pertamanya yang dinamakan C-PoLSis (Center for Political and Social Studies). Lembaga ini akan menjadi wadah FISIP untuk bisa mengepakkan sayap ke public dalam berbagai ranah kerjasama yang lebih spesifik di bidang pelatihan, penelitian, serta survey yang berkenaan sosial dan politik.
Launcing ini ditandai dengan pelepasan balon yang dilakukan oleh Dr. Hj Misbah Zulfa Elisabeth, M.hum (Dekan FISIP), H. Amin Farih, M.Ag (Ketua C-PoLSis), dan seluruh jajaran pimpinan Fakultas. Pimpinan Fakultas berharap ke depannya C-PolSis akan bermanfaat bagi masyarakat dan bisa melambungkan nama FISIP dalam percaturan nasional dan global.

Masih dalam rangkaian Dies Natalis FISIP yang ke-5, dalam webinar ini juga diumumkan pemenang lomba artikel ilmiah dan video mahasiswa FISIP. Lomba ini dihelat sebagai ajang sekaligus cara FISIP untuk mensupport dan menggali potensi akademis sekaligus kreatifitas di bidang art yang dimiliki mahasiswa.

[:]

Leave a Reply