IAIN Sangat Match dengan Masyarakat

Tampaknya ungkapan
tersebut tidak
berlebihan, saat disampaikan oleh Rektor IAIN Walisongo, Prof. Dr. H.
Abdul Djamil,
MA dalam acara pembukaan Workshop Metamorfosis LPM menjadi LPM yang
diselenggarakan PPM Selasa (27/7) pagi di kampus I Jerakah Semarang,
karena
memang materi perkuliahan yang diajarkan dan kegiatan yang ada di
Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang lebih kental dengan nuansa
sosial
kemasyarakatan, baik dari sisi agama maupun kebudayaan. Lebih lanjut
beliau
menjelaskan bahwa melalui Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM), IAIN
telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi peningkatan sumber
daya
manusia, lewat beberapa program pendampingan masyarakat yang telah
berjalan selama ini, diantaranya pengembangan di bidang keagamaan,
peningkatan perekomian dan lain
sebagainya.

Pendampingan
masyarakat yang
telah berjalan, yaitu dengan cara membentuk desa-desa binaan di Semarang
dan
sekitarnya, seperti beberapa desa di kabupaten Kendal, Demak dan
 lainnya. Selain itu IAIN Walisongo juga membentuk pesantren binaan guna
peningkatan
kualitas pesantren agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan
proporsional.

Sudah diakui banyak pihak,
apabila warga IAIN Walisongo dalam mengabdikan diri kepada masyarakat mempunyai
peran penting, terutama terkait dengan acara-acara keagamaan, seperti
tradisi religius yang tentunya akan membutuhkan orang-orang yang  ahli di bidang itu.

“Rencana Perubahan PPM menjadi
LPM diharapkan akan lebih mempunyai peran, posisi dan gerak yang ruang
lingkupnya lebih luas serta lebih komprehensip”, demikian tegas Dr. Ilyas Supena,
M.Ag, ketua panita pelaksana. Disamping itu juga pergantian jangan sampai hanya
terhenti pada perubahan nama saja, tetapi lebih kepada substansinya, sehingga
akan lebih banyak memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Leave a Reply