Penelitian Masih Banyak yang Bersifat Keilmuan Murni

Saat
ini banyak orang atau instansi, bahkan LSM yang melakukan riset sebagai bentuk
pengembangan terhadap pengetahuan sekaligus pemecahannya. Ada kalanya di bidang kelimuan murni, ada
juga yang berupa sosial kemasyarakatan. Keduanya sama-sama penting, tetapi yang
lebih diperioritaskan saat ini adalah penelitian yang berorientasi pada
pemecahan masalah atau problem solving.

“Selama
ini penelitian yang dilakukan oleh para peneliti, baik dari kalangan balitbang
mapun Perguruan Tinggi masih banyak yang kurang menyentuh pada persoalan sosial kemasyarakatan, tetapi
hanya  berkisar   kepada masalah keilmuan murni”. Demikian tegas
Pgs. Rektor IAIN Walisongo, Prof. DR. H. Muhibbin, M.Ag dalam sambutannya
sewaktu membuka Rapat Koordinasi yang diselenggarakan oleh Balai Penelitian dan
Pengembangan Agama Semarang yang diselenggarakan di Grand Wahid Hotel Salatiga,
Jum’at (12/11)  kemarin.

Lebih lanjut beliau mengharapkan melalui rapat koordinasi dengan tema Relevansi topik-topik penelitian dan
pengembangan dengan sembilan Kanwil Kementerian Agama ini, betul-betul dapat
menghasilkan topik penelitian yang representatif dan mengarah kepada
penyelesaian persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat, dan hal inilah
yang diharapkan bersama, sehingga konflik yang telah terjadi di masyakrakat tidak menjadi berkepanjangan,
baik antar golongan, agama maupun ras.

Lebih
lanjut beliau menjelaskan bahwa fenomena kerukunan antar umat beragama
sebenarnya sudah banyak dicerminkan di beberapa tempat, dan kondisi semacam ini perlu dipertahankan, seperti adanya
tempat-tempat ibadah yang berdiri berdampingan dengan tetap menjaga kerukunan,
walaupuun di tempat lain tidak demikian. Dari situlah perlu dikaji dan
diteliti guna menghasilkan solusi yang tepat untuk diterapkan di tempat-tempat
tertentu sehingga dapat menjadikan kebaikan bersama bagi masyarakat itu sendiri.

Leave a Reply