[:id]
UIN Walisongo Online, Semarang – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang kembali menyelenggarakan capisity building pimpinan tahap II di Agrowisasa Amanah, Tamangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Ahad, 6 Oktober 2019. Kali ini, capasity building pimpinan diikuti kepala jurusan, sekretaris jurusan, kepala bagian dan kepala sub bagian di lingkungan UIN Walisongo.
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Rektor UIN Walisongo, Prof Dr H Imam Taufiq, MAg.
Ketua Panitia Dr H Abdul Kholik, MAg menjelaskan, kegiatan capasity building pimpinan Tahap II merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan tahap I di Purwokerto, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Kegiatan tahap I sebelumnya diikuti para dekan, wakil dekan, direktur, wakil direktur, ketua lembaga, kepala pusat dan kepala bagian di lingkungan UIN Walisongo.
“Kegiatan ini direncanakan untuk membangun pemahaman tentang tugas dan fungsi. Misalnya, Kajur yang baru dilantik belum mengetahui tugasnya apa, maka melalui kegiatan ini, masing-masing pejabat punya pemahaman tugas dan fungsi untuk peningkatan kinerja. Kita refresh tugas dan fungsi kita,” kata Kholik.
Dijelaskan Kholik, kegiatan ini penting untuk membangun kesadaran pegawai, pentingnya kerjasama sebagai tim, dan sebagai organisasi. Dalam rangka itu, diperlukan kegiatan penyamaan persepsi untuk tujuan induk jangka panjang agar bisa dicapai bersama-sama.
“Semuanya agar punya frekuensi mencapai tujuan itu. Visi UIN Walisongo tidak akan dapat dicapai jika komponen tidak punya frekuensi yang sama,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor UIN Walisongo, Prof Dr Imam Taufiq, MAg, mengajak para pimpinan untuk bersama-sama memajukan institusi UIN Walisongo. Tantangan ke depan, tidak hanya sebatas masalah radikalisme, terorisme, tapi lebih kompleks. Disebutkan, tantangan antara lain soal akselerasi revolusi 4.0, mahasiswa millenial, sarana dan prasarana kampus, dan sebagainya.
Rektor menyatakan, pihaknya punya program untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Namun, syaratnya butuh kebersamaan dari semua elemen pimpinan di UIN Walisongo.
“Kita butuh kebersamaan. Kita semua ini pemimpin. Rektor sama Kajur itu pimpinan UIN Semarang. Pimpinan UIN bukan rektor saja, tapi pemimpin di bidangnya masing-masing. Kami taruh harapan besar. Mari dasari kerja ini dengan cinta,” tambahnya.
Prof Imam menambahkan, kerja bersama bukan bagi-bagi kekuasaan, tapi berbagi tugas dan kewenangan. Oleh karena itu, para pimpinan diminta menjalankan amanat masing-masing dengan baik.
“Semua harus satu komando. Dalam aspek policy, tidak boleh ada kata beda. Kalau akademik, dunia kreatif, literasi media boleh, malah kita tunggu,” ujarnya lagi.
Kegiatan capacity building pimpinan tahap II direncanakan berlangsung hingga Selasa, 8 Oktober 2019. (*)[:]