Semarang – Sebanyak 1020 orang mahasiswa baru mengikuti tes seleksi penerimaan beasiswa Bidikmisi angkatan 2016. Kegiatan berlangsung di gedung serbaguna (GSG) kampus 3 pada Jumat (9/9). Kegiatan seleksi dimulai pukul 07.30 – 09.00 untuk sesi pertama, sedangkan untuk sesi kedua dimulai pukul 09.30-11.00.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Walisongo Dr H Musahadi MAg menyampaikan dalam seleksi beasiswa Bidikmisi ini akan diambil nominator yang akan mengikuti tahap berikutnya, yaitu tes wawancara. Dari jumlah 1020 mahasiswa baru yang nantinya akan diterima Bidikmisi adalah sebanyak 165 orang. “Kuota ini diberikan kepada mahasiswa yang miskin dan berprestasi baik secara akademik maupun non akademik,” urainya.
Lebih lanjut saat ini ada pengembangan di UIN Walisongo bahwa seleksi Bidikmisi tidak terintegrasi dengan jalur masuk. Hal itu, menurutnya, memungkinkan seluruh mahasiswa baru dari jalur masuk manapun memiliki kesempatan untuk ikut seleksi dan mendaftar. “Jadi penilaian prestasi akademiknya berdasarkan tes. Semua jalur tes masuk di UIN mempunyai akses yang sama untuk memperoleh Bidikmisi,” tambahnya.
Dengan mekanisme seperti itu Musahadi berharap Bidikmisi dapat tepat sasaran. Artinya, mahasiswa yang dipilih betul-betul memenuhi kualifikasi miskin dan berpretasi. Disamping itu saat ini UIN Walisongo tengah berusaha meyakinkan Kementerian Agama untuk menambah kuota penerima beasiswa Bidikmisi. “Kuota 165 tentu masih sangat kecil bagi UIN Walisongo karena mayoritas mahasiswa UIN berasal dari kalangan masyarakat menengah ke bawah. Sebab itu kami berusaha di masa mendatang kuota ini dapat bertambah,” ungkapnya.