Semarang – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Walisongo, Prof Muhibbin bersama dengan
dua belas Rektor Perguruan Tinggi lain di Semarang, Selasa (14/10)
menandatangani MoU dengan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia terkait
dengan komitmen penguatan bela negara yang bertempat di auditorium UNDIP Tembalang
Semarang.
Menurut salah satu panitia penyelenggara, Warsito
menjelaskan, bahwa melalui kersajama ini diharapkan dapat memupuk dan menumbuhkembangkan
rasa kebangsaan, khususnya di kalangan mahasiswa melalui pemahaman dalam
menjaga ketahanan nasional bersama dengan TNI.
Sementara dalam pidatonya, Meneteri Pertahanan Nasional,
Purnomo Yusgiyantoro menjelaskan, bahwa bangsa Indonesia masih banyak yang
belum memahami bela neagara dengan benar. Hal itu terbukti dengan masih banyaknya
warga negera yang masih mementingkan kepentingan dirinya sendiri dibandingkan
dengan kepentinan negara.
“Pengertian bela negara masih ada distorsi, terbukti masih banyak yang
lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan negara†ungkapnya.
Menurutnya, selama ini masih banyak berkembang pemahaman tentang bela negara identik dengan militer atau TNI saja, padahal
semestinya harus dilakukan oleh seluruh warga negara RI, baik TNI maupun sipil.
“Selama ini difahami bela negara konotasinya hanya militer, padahal bela negara
adalah rasa cinta tanah air sesuai dengan UUD 1945†imbuhnya.
Dia juga menjelaskan, bahwa tugas pokok menteri pertahanan
adalah pertahanan militer dan non militer. Bila ancaman militer maka yang
dipersiapkan adalah militer, tetapi jika ancamannya adalah non militer, maka
yang dipersiapkan adalah masyarakat. Bahkan menurutnya di era teknologi yang serba canggih seperti sekarang
ini telah terjadi pergeseran ancaman melalui keterbukaan informasi, sehingga
memerlukan komitmen bersama dalam mengatasinya. (H-1)