UIN Walisongo Online, Semarang – Sebanyak 165 anak dari berbagai daerah di Jawa Tengah mengikuti kegiatan khitan sehat yang dilaksanakan oleh Klinik Pratama UIN Walisongo. Kegiatan ini dilaksanakan di Klinik Pratama UIN Walisongo Kampus 1 pada Kamis (7/03/2024). Kegiatan ini juga merupakan rangkaian Dies Natalis ke-54 UIN Walisongo dengan tema “Transformasi Dalam Harmoni”.
Hadir sekaligus membuka acara ini, Wakil Rektor II UIN Walisongo, Prof. Dr. Abdul Kholiq, M. Ag. Dalam sambutannya, Abdul Kholiq menyampaikan Khitan sehat ini merupakan komitmen UIN Walisongo di moment Dies Natalis ke 54 dalam mewujudkan penyelengaraan pengabdian pada masyarakat.
“Khitan sehat ini dari tahun ke tahun grafik pesertanya semakin meningkat dan cakupannya bukan hanya wilayah Semarang saja tapi akan terus berkembang. Dengan khitan ini kita juga berkontribusi pada anak-anak dalam menyempurnakan agamanya yang mana wajib bagi laki-laki dalam aspek syariah. Manfaat dan makna dari khitan sehat ini sangat mendalam semoga menjadi amal ibadah bagi semua unsur yang terlibat dalam khitan ini.”
Abdul Kholiq sangat berharap agar ditahun yang akan datang kegiatan ini terus dikembangkan, baik dari segi pelayanan maupun dari cakupan pesertanya.
Kepala Klinik Pratama, dr. Melisa Anggar Fitiani mengatakan bahwa acara ini sudah dilaksanakan sejak 2012 dan merupakan acara tahunan khususnya menyambut Dies Natalis.
“Tahun lalu, peserta khitan ini sejumlah 120 orang saja, tetapi kami melihat dari besarnya antusias masyarakat, maka kami berusaha untuk menambah kuota sampai 165 orang,” ujar Melisa dalam laporan kegiatan.
Anak-anak peserta khitan sehat berdatangan dari berbagai daerah, yang paling jauh datang dari Batang dan Purwodadi. Dalam acara ini, anak-anak peserta khitan sehat juga mendapatkan satu paket kenang-kenangan dari UIN Walisongo yang terdiri dari Tas ransel, baju koko, peci, sarung, celana khitan, uang saku dan obat.
Acara dilanjutkan dengan arak-arakan peserta dari klinik pratama keliling Kampus 1 dengan diiringi lantunan salawat, rebana, kembang api, dan riuh sorak anak-anak. Khitan sehat in jugai diwarnai dengan tangisan dari beberapa anak yang terlihat ketakutan. Namun demikian, beberapa anak tersebut dapat ditenangkan dan mengikuti khitan dengan wajah bahagia. (TIM HUMAS)