20 Ribu Guru di bawah Kemenag Belum Bersertifikat

SEMARANG â€“ Sebanyak 20 ribu guru di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) Wilayah Jawa Tengah hingga kini belum tersertifikasi menjadi guru professional, jumlah itu diperkirakan tidak bisa semua tersertifikasi sampai 2014 nanti.

 

Pasalnya, Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan (LPTK)  Rayon 206 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo sebagai satu-satuntunya lembaga yang memproses sertifikasi guru di bawah Kemenag Jateng itu hanya mendapat quota sebanyak 6.000 guru per tahun. Padahal, terakhir dilakukan proses sertifikasi itu adalah tahun 2014.

 

“Jumlah itu tidak bisa selesai sampai 2014 nanti, kecuali LPTK  Rayon 206 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo mendapatkan quota tambahan,” kata Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Suja’i di sela acara Uji Kompetensi Awal (UKA) guru Pendidikan Agama Islam Se Jawa tengah di Semarang, kemarin.

 

Suja’i menyebutkan, 20 ribu guru itu terdiri dari guru pendidikan agama Islam di SD, SMP, SMA, SMK, SLB, dan guru mata pelajaran agama di RA, MI, MTs, dan MA Se Jawa Tengah. “Saya harap pemerintah bisa memberikan tambahan quota sertifikasi ini, karena hanya dengan proses inilah bisa bisa mengangkat kesejahteraan maupun komperensi para guru,” kata Ketua Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan (LPTK)  Rayon 206 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo ini.

 

Sebab, lanjut Suja’i, bagi guru yang sudah menerima sertifikasi guru professional ini akan memperoleh hak berupa tambahan satu kali gaji bagi guru yang sudah berstatus pegawai negeri sipil (PNS), dan tambahan Rp1,5 juta bagi guru yang masih belum berstatus PNS.

 

Menurut Suja’i, pendapataan gaji para pendidik terutama yang saat ini belum berstatus PNS dan belum mendapatkan sertifikasi ini  masih jauh dari layak. Menurutnya, profesi guru sebagai pencetak generasi bangsa harus mendapatkan kesejahteraan yang normal. “Kalau tidak mendapatkan kesejahteraan yang layak, saya khawatir mereka dalam mendidik tidak bisa maksimal, akibatnya out put yang dikeluarkan juga tidak maksimal,” ujar dosen pendidikan Bahasa Arab IAIN Walisongo ini.

 

Oleh karena itu, pihaknya berharap profesi  guru ini mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah, karena tugasnya membangun sumber daya manusia bangsa ini.

 

Sementara itu, Pantia UKA guru Pendidikan Agama Islam Se Jawa tengah, Rikza Chamami mengatakan, pada pelaksanaan UKA kali ini diikuti oleh 3.600 guru pendidikan Agama Islam se Jawa Tengah. “Materi ujian kompetensi awal ini diantaranya materi kompetensi profesional, kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi paedagogis,” katanya.

 

Rikza menyatakan, ujian ini dilakukan guna mendapatkan tiket sertifikasi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)  tahun 2013. Dia bergarap, proses tersebut bisa meningkatkan kompetensi guru supaya lebih baik dari sebelumnya. (Amin) 

Leave a Reply