“Sukses Walisongo adalah Kerja Kolaborasi”

 

UIN Walisongo Online, Semarang – Usia UIN Walisongo sebagai salah satu perguruan tinggi keislaman di tanah air terus bertambah. Di usia ke 51, UIN Walisongo dituntut mampu berkolaborasi lebih untuk khidmah sosial, karena kesuksesan Walisongo dalam dakwah adalah kerja bersama dalam satu majelis.

Hal itu disampaikan Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag dalam kegiatan Sidang Senat Terbuka Universitas Islam Negeri Walisongo dengan acara Dies Natalis ke 51, Selasa (6/3/2021).

“Dalam kerjanya, Walisongo memahami betul kondisi lapangan sebelum berdakwah kepada masyarakat. Ia bak mengambil ikan tanpa mengubah kolam menjadi keruh,” ucap Rektor, mengawali sambutannya.

Sebelum menyampaikan laporan, Rektor mengajak para audiens agar melakukan refleksi berdirinya UIN Walisongo, tepatnya hari ini, 6 april 2021, di tengah kondisi pandemi covid 19.

Pandemi mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan, kesalingan dan ingat kepada Allah SWT. Beberapa spirit dari Walisongo perlu diteladani, yaitu kerja kolaborasi. Kerja bersama untuk khidmah sosial. Sukses Walisongo adalah kerja bersama dalam majelis.

“Walisongo melakukan akulturasi dan asimilasi budaya adalah semangat kesuksesan Walisongo. UIN Walisongo mengambil spirit tersebut,” tambahnya.

Selanjutnya, Rektor memaparkan capaian kinerja selama 2020. Ia juga menyampaikan tantangan memimpin kampus, terutama di masa pandemi dan tuntutan lainnya.

“Di tengah pandemi ini, UIN Walisongo tetap mencatatkan prestasi. Antara lain peningkatan peringkat di 4 ICU, Webometrik dan UI Green Matrik, dan lainnya,” tambahnya.

“UIN Walisongo juga mendapat beberapa rekor MURI terkait video moderasi beragama hingga juara Adiktis kategori mahasiswa prestasi internasional terbanyak, dan program studi unggul A terbanyak,” ujarya lagi.

Rektor juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pihak, para kepala daerah, khsususnya kepada para bupati atau gubernur yang memberikan beasiswa kepada putra putri daerahnya yang memberi beasiswa kuliah di Walisongo.

Diucapkan pula kepada para guru besar, senat, dosen, tenaga kependidikan, dan alumni. “Anda semua adalah bagian penting dari UIN Walisongo,” tambahnya.

Dalam kesempatan ini juga dilaunching 2 buku ilmiah populer dan buku pantun dan puisi.

Buku ilmiah populer berjudul “Meneguhkan Spirit Moderasi Walisongo: Kontekstualisasi Nilai dan Tradisi” yang ditulis tim dosen dan buku tentang Antologi 51 Pantun dan Puisi, “Dari Akar Tradisi Walisongo untuk Moderasi Beragama.”

Sidang senat diakhiri dengan penyampainan Orasi Ilmiah oleh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo, Ibnu Fikri, Ph.D dengan judul “Membumikan spirit ecogreen dan moderasi Walisongo.” (Tim Humas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *