Internasional Office Bimbing Alumni UIN Walisongo Kuliah di Prancis

UIN Walisongo Semarang melalui Internasional Office (IO) mengadakan web seminar (webinar) terkait persiapan studi lanjut di Prancis. Webinar diselenggarakan dengan bantuan Kedutaan Prancis, Institut Français Indonesia dan Campus Françe Indonesia, Senin (28/6/2021)

Webinar digelar untuk mempersiapkan para mahasiswa atau alumni dapat melanjutkan studinya ke Prancis

UIN Walisongo Online, Semarang – UIN Walisongo Semarang melalui Internasional Office (IO) mengadakan web seminar (webinar) terkait persiapan studi lanjut di Prancis. Webinar diselenggarakan dengan bantuan Kedutaan Prancis, Institut Français Indonesia dan Campus Françe Indonesia, Senin (28/6/2021).

Webinar digelar untuk mempersiapkan para mahasiswa atau para alumni dapat melanjutkan studinya ke Prancis. Webinar ini merupakan kedua kali dalam rangkaian webinar “Study in France”. Webinar diikuti 500an peserta dari civitas akademika UIN Walisongo dan umum ini fokus memberikan petunjuk dalam memilih universitas dan program studi serta persyaratan untuk mendaftar program master.

Wakil Rektor III Dr. Achmad Arief Budiman dalam pembukaannya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Prancis dan IFI meningkatkan kualitas akademik para civitas akademika UIN Walisongo. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program talent scouting yang bertujuan memberikan pendampingan dalam mempersiapkan persyaratan dan pendaftaran studi ke Prancis.

Dalam proses ini, terdapat 44 peserta dari dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa mengikuti program ini yang dilaksanakan dalam lima kali pertemuan pada kurun waktu Juni hingga September.

Konselor Kerja Sama Kedutaan Prancis sekaligus Direktur Institut Français Indonesia (IFI) Stéphane Dovert mengungkapkan antusiasme Pemerintah Prancis yang membuka kesempatan seluas-seluasnya bagi mahasiswa asing untuk berkuliah di Prancis dengan subsidi 70 persen. Melihat potensi UIN Walisongo yang dikunjunginya pada Februari lalu, Stéphane berharap agar mahasiswa serta dosen dapat memanfaatkan kesempatan ini.

Menurut Nur Fitria, narasumber dari Campus Françe Jakarta, Prancis merupakan salah satu negara yang ramah kepada mahasiswa internasional. Negara ini memberikan hak dan perlakuan yang sama kepada mahasiswa asing layaknya mahasiswa Prancis. Mahasiswa internasional dapat memperoleh berbagai kemudahan layaknya penduduk lokal.

“Supaya dapat diterima untuk melanjutkan studi dan mendapatkan beasiswa ke Prancis, peserta harus memaksimalkan curriculum vitae dan motivation letter. Riwayat Pendidikan, pekerjaan, prestasi, dan penelitian yang dilakukan akan sangat bermanfaat apabila berhubungan dengan bidang studi yang akan diambil,” ujarnya.

Motivation letter juga harus disajikan dengan matang untuk mengungkapkan ketertarikan terhadap bidang studi yang dituju, serta rencana hal-hal yang akan dilaksanakan pada saat studi maupun setelahnya untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari.

“Kami akan mendampingi seluruh proses dari awal hingga akhir, mulai dari menemukan jurusan dan kampus yang sesuai, menulis Curriculum Vitae dan Motivation Letter,” ujar Nur Fitria. Dalam penjelasannya, Nur Fitria menyatakan bahwa seluruh informasi mengenai jurusan yang ada di kampus-kampus Prancis dapat dilihat pada situs https://www.indonesie.campusfrance.org/id/beasiswa-untuk-pelajar-indonesia

Agus Mutohar sebagai moderator menegaskan tidak perlu ada kekhawatiran untuk belajar ke Prancis atau negara-negara barat lainnya, termasuk dalam mempelajari Islam. Prancis merupakan salah satu negara yang sudah matang dalam mendalami Islamic Studies sejak tahun 1800-an dengan salah satu upayanya mengumpulkan dan mengkaji manuskrip-manuskrip Islam. “Di Prancis kita bukan sekedar belajar Islamic Studies-nya, tapi lebih memperdalam metodologinya,” ujar Agus.

Salah satu peserta Webinar, Saiful Amar sepakat dengan pernyataan Agus yang menjawab miskonsepsi masyarakat mengenai belajar Islam di negara non-Islam. Ia menambahkan bahwa beberapa ulama dunia bahkan merupakan alumni dari perguruan tinggi di Perancis, seperti dua Grand Syeikh Al-Azhar Mesir yakni Grand Syeikh Ahmad Thayyeb dan Grand Syeikh Sayyid Thantawi yang mengambil jurusan Filsafat.

Mengakhiri sesi webinar tersebut, Agus yang merupakan lulusan Monas University Australia berpesan agar civitas akademika UIN Walisongo tidak melewatkan kesempatan studi ke Prancis ini. Menurutnya, Prancis merupakan negara yang tepat untuk melanjutkan studi. Tidak hanya karena pendidikannya yang bagus dan kotanya yang indah, Prancis cocok untuk dihuni baik bagi yang single maupun yang telah berkeluarga. (IO/Tim Humas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *