Rektor UIN Walisongo Tegaskan #PRAYFROMHOME Upaya Luar Biasa 

UIN Walisongo Online, Semarang – Rektor Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Prof. Dr. Imam Taufiq, MAg mengikuti Pray From Home dari rumah pribadinya di Perumahan Bank Niaga Ngaliyan Semarang, Minggu (11/7/2021) melalui Zoom Meeting dan TVRI Nasional.

Kegiatan yang digelar secara daring oleh Kementerian Agama Republik Indonesia ini dihadiri Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo, Menteri Agama Republik Indonesia H. Yaqut Cholil Qoumas, segenap pejabat negara, TNI, Polri, Gubernur, Bupati/Walikota, Pimpinan Majelis-Majelis Agama, Para Rektor dan lapisan masyarakat Indonesia.

“Saatnya seluruh bangsa Indonesia dan seluruh komponen masyarakat terlibat langsung dalam menyelesaikan problema wabah covid yang nyaris tidak terkendali,” kata Imam Taufiq.

Salah satu yang bisa dilakukan, lanjutnya, selain konsisten terhadap protokol kesehatan, anjuran pemerintah dan anjuran Kyai adalah melakukan do’a, melakukan penghambaan secara total dengan memohon kepada Sang Maha Mengatur Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena hanya dengan qudrat dan iradatnya, maka semuanya bisa terjadi jika Tuhan yang membuat penyakit tentu Dialah yang memberikan obat.

“Karena itu acara doa bersama yang dilakukan oleh Kementerian Agama dengan titel Pray From Home adalah ikhtiar yang luar biasa, bagian dari totalitas seluruh komponen masyarakat untuk nyengkuyung problema nasional ini.” Tegas Guru Besar Ilmu Tafsir Fakultas Ushuludin dan Humaniora.

Imam Taufiq juga mengajak kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan alumni UIN Walisongo untuk ikut bergabung dalam acara Pray From Home ini.

“Alhamdulillah, UIN Walisongo selalu terlibat aktif dalam berbagai kegiatan spiritual semacam ini mulai dari Hening Cipta Indonesia dan Pray From Home,” pungkas Imam yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Besongo Darul Falah Ngaliyan Semarang.

Menteri Agama Republik Indonesia H. Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan doa ini dilakukan secara serentak dan diikuti oleh Pimpinan Lembaga Negara dan seluruh lapisan masyarakat.

“Perlu juga kami laporkan kepada Bapak Presiden bahwa kemarin, Sabtu 7 Juli 2021 tepat pada pukul 10.07 telah dilaksanakan Hening Cipta Indonesia untuk mengenang dan mendokan tenaga kesehatan, pemuka agama, guru, dosen, PNS dan karyawan, pejabat publik, TNI, Polri, aktivis kemanusiaan, pemuda dan warga masyarakat, orang-orang yang tercinta yang telah wafat karena pandemi covid-19,” tutur Gus Yaqut.

Di tengah pandemi covid-19 ini kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.

“Agar Tuhan yang maha kuasa memberi rahmat, ampunan dan perlindungannya kepada bagsa Indonesia dan seluruh umat manusia” ungkap Yaqut yang akrab dipanggil Gus Men.

Dalam agama diajarkan, doa adalah senjata orang beriman. Doa adalah penenang jiwa. Dan doa adalah penumbuh optimisme di dalam kehidupan. “Semoga kejadian luar biasa covid-19 ini disegerakan berakhirnya,” tegasnya.

Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo juga menyampaikan saat ini, kita bangsa Indonesia dan masyarakat di seluruh dunia masih terus berjuang untuk bebas dari pandemi covid-19. Penyebaran virus masih terus terjadi. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, tidak bisa menyelesaikan masalah ini sendirian. Semua pihak harus berkolaborasi, kerjasama, saling tolong menolong, gotong royong untuk mengatasi ujian yang maha berat ini.

“Dalam menghadapi situasi sulit ini, selain ikhtiar dengan berbagai usaha lahiriah, kita juga wajib melakukan ikhtiar batiniah memanjatkan doa memohon pertolongan Allah agar beban kita diringankan, agar rakyat bangsa dan negara juga dunia segera terbebas dari pandemi,” kata Jokowi. (*Humas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *