835 Bungkus Daging Kurban UIN Walisongo Dibagi Ke Masyarakat Sekitar Kampus

Sebanyak 835 bungkus daging kurban dibagikan ke warga UIN serta masyarakat sekitar kampus. Uniknya, sama seperti peringatan tahun lalu, daging kurban dikemas dalam kemasan besek dan beralas daun pisang.

UIN Walisongo Online, Semarang – Momentum Idul Adha 1442 H diwarnai dengan kegiatan berbagi. UIN Walisongo Semarang pun pada momentum tersebut turut membagikan daging kurban kepada masyarakat. Momentum pembagian daging kurban dilaksanakan pada hari Jumat (23/7/2021). Sebanyak 835 bungkus daging kurban dibagikan ke warga UIN serta masyarakat sekitar kampus. Uniknya, sama seperti peringatan tahun lalu, daging kurban dikemas dalam kemasan besek dan beralas daun pisang.

Selain pola pembagian daging kurban, UIN Walisongo juga berbagi hewan kurban ke lembaga dan pondok pesantren sekitar kampus. Lembaga atau pondok pesantren itu diberi hewan kurban lalu menyembelih sendiri dan membagikannya kepada masyarakat sekitar. Pengelolaan dan distribusi hewan kurban diinisiasi oleh Badan Amalan Islam UIN Walisongo.

Rektor UIN Walisongo Prof Dr Imam Taufiq, M.Ag menerangkan, bahwa skema pemberian daging dan hewan kurban kepada masyarakat sekitar, para alumni dan para penerima lainnya terus diperbaharui menyesuaikan dengan penanggulangan pandemi covid 19.

Rektor mengingatkan bahwa meski tujuan berkurban baik, namun semua pihak di UIN Walisongo harus bisa melakukan langkah konkret dalam pekerjaan sehari-hari. Jika itu dilakukan, UIN Walisongo turut membantu pemerintah menanggulangi pandemi.

“Model kurban di sini presentasenya ada yang diberikan ke keluarga UIN, Pondok Pesantren dan donasi masyarakat di Jawa dan luar Jawa di tengah kondisi pandemi seperti ini, maka semangat dan konsen ini harus terwujud dalam tindakan dan perbuatan kita,” ucap Guru Besar Ilmu Tafsir ini.

Rektor meminta agar pola distribusi hewan dan daging kurban terus dikembangkan di tahun-tahun mendatang. Pihaknya mendengar langkah menabung hewan kurban sebagai salah satu solusi meningkatkan jumlah hewan kurban.

“Makna kurban kita sangat paham. Bagaimana berkurban menjadi upaya kita dekat dengan Allah. Kurban menjadi cara mengikhlaskan harta dan kemampuan, kemudian didedikasikan kepada masyarakat. Semoga ke depan model kurban dengan nabung menjadi (salah satu) solusi yang komprehensif di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.


Pada masa Idul Adha 1442 H, total ada 70 hewan kurban. 35 hewan kurban yang didistribusikan ke pelosok nusantara, lembaga dan pondok pesantren. Antara lain Keluarga Mahasiswa Aceh di Dusun Jabo Kecamatan Blangkejeran Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh, Pemuda Muslim Kabupaten Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur, Madin Al Ibriz Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat, Masjid Darul Hidayah Boven Digul Propinsi Papua, organisasi hingga masjid dan pesantren sekitar kampus.

Sementara sisanya dikelola dan distribusikan kepada keluarga UIN dan masyarakat sekitar kampus. (Tim Humas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *