7 Tokoh Lintas Iman Ajak Hayati Agama Melalui Cinta

UIN Walisongo Online, Semarang – 7 tokoh lintas agama orasikan ajaran-ajaran cinta dalam agama pada acara Dialog Lintas Agama bertajuk “Agama Kekuatan Humanistik Dunia, Menghayati Cinta melalui Agama” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Studi Agama-Agama (SAA) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Rabu (13/10).

Romo Aloys Budi Purnomo Pr, perwakilan dari tokoh agama Katholik mengungkapkan, dengan menghayati agama melalui cinta kita bisa mudah bersosialisasi tanpa merasa khawatir kita akan terhasut atau bahkan ikut agama mereka.

“Dalam menciptakan dan mengatur manusia pun Tuhan menggunakan cinta, dengan Tuhan memberi sinar matahari yang sama tanpa membedakan dari agama mana Anda,” ujarnya.

Menurut Pendeta Aryanto Nugroho, cinta itu universal, cinta tidak tunggal dan tidak diperuntukkan saudara seiman kita saja. Karena jika cinta dimaknai tunggal, maka semua agama berpotensi sebagai sumber konflik.

“Agama itu baik, agama mengajarkan kita cinta dan menghindari dosa maka jangan sampai agama menyebabkan kita berbuat dosa,” terangnya.

I Komang Jananuraga menambahkan, dalam beragama dan beretika kita harus seperti gelas setengah penuh yang selalu memberi ruang kosong serta terbuka oleh wacana orang lain.

“Jika sudah begitu, maka itu adalah awal dari terciptanya perdamaian dan keharmonisan kehidupan antar umat beragam,” imbuhnya.

Sedangkan menurut Mukhsin Jamil, Wakil Rektor I UIN Walisongo Semarang mengatakan, agama bukanlah ajang kompetisi dan kontestasi politik, tapi agama merupakan ruang kolaborasi.

“Dan dialog antar agama ini adalah salah satu bentuk kolaborasi agar kita yang berbeda bisa saling mencintai, bukan memusuhi,” ungkapnya.

Ketua HMJ SAA, Muhaimin Hadratul Fadhil, mengatakan dialog antar agama ini adalah usaha dari mahasiswa studi agama-agama untuk selalu menebarkan kedamaian dan kerukunan antar umat beragama.

“Karena Agama itu sumber cinta, tak harus sama tapi saling menjaga. Agama itu sumber kedamaian, perbedaan tak menjadi sumber permusuhan,” pungkasnya.

Turut hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut, Agga Dhammo Warto Ketua Majelis Buddha Threvada Indonesia, Yudi Subiyantoro Penganut Penghayat Kepercayaan Sapto Dharmo, Sukendar Ketua Jurusan Studi SAA UIN Semarang, dan Andi Gunawan Wakil Ketua Matakin Jateng.

Tidak hanya itu, acara ini juga dihadiri oleh beberapa komunitas perdamaian dan lintas agama, seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Persaudaraan Lintas Agama (Pelita), Duta Damai Jateng, Gusdurian UIN Semarang, Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) Hikmah Budhi, Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PMKRI), dan Pemuda Katholik. ( Fuhum/Hms)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *