UIN Walisongo Online, Semarang – UIN Walisongo Semarang menggelar rapat kerja tahun 2022 dengan tajuk ‘Konsolidasi Universitas Riset Menuju World Class University’ di The Sunan Hotel Kota Surakarta, Kamis-Jum’at (13/01). Rapat kerja dihadiri oleh para pimpinan di lingkungan UIN Walisongo Semarang.
Dalam sambutannya, Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Imam Taufiq, M.Ag., memberikan arahan kepada para peserta raker bahwa kegiatan dipercepat demi akselerasi program dan realisasi anggaran. Raker dilaksanakan salah satunya dengan menindaklanjuti edaran Sekjen Kemenag No. 32 Tahun 2021.
Dalam edaeran ini, serapan anggaran dan konsekuensi blokir anggaran di unit kerja/fakultas apabila serapan anggaran kurang dari 75 persen pada triwulan III 2022.
“Akselerasi realisasi anggaran dan program harus dilakukan pada tahun ini, namun tetap harus memperhatikan aspek unggul setiap program. Sosialisasi pedoman anggaran dan pelaporannya harus dilakukan sesegera mungkin,” ujar rektor.
Rektor juga menyampaikan perlunya akselerasi publikasi ilmiah bagi dosen melalui sitasi, scopusisasi jurnal yang ada di kampus, dan mengimplementasikan kebijakan kampus merdeka.
“
Dalam waktu dekat, kami akan selalu memantau perkembangan terkait publikasi dan sitasi dosen serta jurnal yang ada di kampus harus menuju reputasi internasional. Selain itu, implementasi kampus merdeka seperti mahasiswa lulus tanpa skripsi dapat diganti dengan karya lain yang setara dengan skripsi”, tambahnya.
Lebih lanjut, Rektor menekankan terkait etos kerja dan komitmen terhadapa integritas kepada seluruh pegawai baik dosen dan tenaga kependidikan yang ada di UIN Walisongo. Menurutnuya, diperlukan adanya pembinaan dalam rangka menguatkan dan merawat sense of professionalism dan integritas. Kemudian, urgensi dalam menciptakan kinerja yang terukur mulai ouput, outcome, maupun impact.
Selain itu, komitmen terhadap mutu selayaknya mampu dibangun menjadi budaya, serta responsivitas terhadap isu moral dan sosial.
UIN Walisongo dituntut untuk terus tetap berkembang. Hal yang perlu dilakukan, sambungnya dengan trasformasi kampus digital, dokumentasi data akademik, format data terpadu dan transformasi digital image building.
“Demi berkembangnya kampus yang lebih maju, perlu adanya data base terpadu, data-data akademik baik pendidikan, penelitian, mahasiswa dan SDM harus terdokumentasikan secara ilmiah. Selain itu, perlu adanya format laporan terpadu serta peningkatan rekognisi kampus dengan memaksimalkan integrasi data, kecepatan analisis data, visualisasi website dan peningkatan digital marketing”, tutupnya. (Tim Humas)