UIN Walisongo Online, Semarang – Halal Bi Halal merupakan tradisi masyarakat Islam Indonesia pasca hari raya Idulfitri yang sudah ada sejak bertahun-tahun lalu. Halal Bi Halal bertujuan untuk mengeratkan kembali rasa kekeluargaan setelah satu tahun berinteraksi bersama dengan saling memaafkan. Tradisi ini juga dilaksanakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Walisongo Semarang dengan mengusung tema “Sucikan Hati, Rayakan Kemenangan, dan Songsong Normalitas Baru Pasca Pandemi Covid-19”.
Acara ini digelar sebagai gerbang untuk mengawali aktivitas bersama satu tahun ke depan. Bertempat di Aula Kampus 1 UIN Walisongo Semarang pada Jum’at (13/05/2022), acara ini menghadirkan penceramah Drs. H. Jasuri, M. Si. dengan didampingi oleh Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M. Ag., Wakil Rektor I Prof. Dr. Muhsin Jamil, M. Ag., dan Ketua Dharma Wanita Persatuan UIN Walisongo Dr. Hj. Arikhah, M. Ag.
“Saya secara pribadi mewakili pimpinan sekaligus pelindung DWP menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya atas kekhilafan. Semoga ke depan akan lebih baik dan khidmah kita kepada lembaga semakin meningkat.” Ucap Imam Taufiq dalam sambutannya sekaligus membuka acara.
Imam Taufiq juga mengapresiasi penuh kontribusi Dharma Wanita di tengah kesibukan dan padatnya kegiatan tetap memberikan support moral kepada lembaga.
Ketua DWP UIN Walisongo menuturkan bahwa Dharma Wanita adalah mitra pemerintah yang selalu mensupport program-program yang dicanangkan oleh pimpinan.
“Saya mengajak seluruh anggota DWP untuk terus berkontribusi terhadap kemajuan lembaga kita melalui tiga bidang yang ada pada diri DWP yaitu bidang pendidikan, sosial budaya, dan ekonomi.” jelas Arikhah dalam laporan ketua DWP yang disampaikan dalam kesempatan itu.
Dalam ceramah yang disampaikan oleh Drs. H. Jasuri, M.Si., Halal Bi Halal adalah tradisi yang hanya ada di Indonesia dan hanya dilakukan setelah Ramadan dan Idulfitri.
“Saya tanya kepada teman yang ada di luar negeri, tidak ada itu tradisi seperti ini. Memang esensinya sama, yaitu memaafkan tetapi istilah Halal Bi Halal hanya ada di Indonesia. Ini menunjukkan keunikan dan local wisdom yang harus kita jaga bersama-sama,” tambah Jasuri.
Jasuri juga menekankan agar DWP dapat bertindak sebagai motor di masyarakat yang semakin dinamis agar tetap memegang prinsip hidup bermoral dan berakhlak.
Acara dilanjutkan dengan doa dan bersalam-salaman kemudian ditutup dengan ramah tamah. (TIM HUMAS)