UIN Walisongo Online, Semarang – “Berilmu, Berbudi, dan Berbudaya”. Itulah jargon yang dipekikkan 20 grand finalis Walisongo Campus Ambassador (WCA) 2022. Mereka bersaing untuk merebut gelar The Winner dalam ajang tersebut.
Namun menurut Pembina WCA Widi Cahya Adi, M Pd, gelar Winner tersebut hanya akan tersemat seusai pengumuman juara dibacakan. Selebihnya kedua puluh duta yang telah terpilih berkedudukan sama sebagai duta kampus.
Widi juga tegaskan bahwa WCA bukan merupakan UKM atau organisasi mahasiswa lain, melainkan sebuah komunitas atau paguyuban yang terbuka luas bagi seluruh mahasiswa UIN Walisongo. WCA dibentuk atas inisiasi pentingnya promosi dan branding kampus yang juga harus dilakukan oleh mahasiswa itu sendiri.
Grand Final hari ini (5/11/2022) adalah acara puncak setelah proses seleksi yang cukup panjang yaitu tiga bulan. Proses seleksi diawali dengan seleksi administrasi berkas, tes wawasan kebangsaan, keagamaan, dan keuinan, serta tes bakat. Hingga dipilih 20 orang terbaik.
“Setelah tiga bulan lamanya, akhirnya kita tiba di acara puncak yaitu Grand Final. Di panggung teater Rektorat ini akan menjadi saksi terpilihnya Winner WCA 2022. Akan tetapi gelar Winner hanya akan dipakai hari ini, setelah itu kita semua sama, yaitu Duta Kampus UIN Walisongo,” tutur Widi.
Top 20 WCA 2022 yang terpilih telah diberikan pembekalan berupa keprotokoleran, kepribadian, dan public speaking oleh tim pembimbing.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja Sama Dr Arief Budiman, M Ag mengapresiasi penuh inisiasi dibentuknya Walisongo Campus Ambassador. Arief mengatakan bahwa reputasi kampus tidak semata dilihat dari fasilitas infrastruktur yang baik ataupun prestasi lembaga yang gemilang. Lebih dari itu partisipasi dan kebanggaan mahasiswa terhadap almamaternya juga merupakan satu hal yang sangat penting.
“Lahirnya inisiasi Walisongo Campus Ambassador akan lahirkan duta-duta yang berkompeten mempromosikan UIN Walisongo. Sesuai tagline WCA yaitu Berilmu, Berbudi dan Berbudaya.” Ucap Wakil Rektor III.
Di akhir acara, Gaiska Meindieta Muharam (Mahasiswa Psikologi – FPK) keluar sebagai the Winner duta putera dan Sufiatun Handayani (Mahasiswi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir – FUHUM) sebagai the Winner duta puteri.
*HUMAS
