Gandeng Pustanda, Pusat Bahasa UIN Walisongo Gelar Deseminasi BIPA dan Penerjemahan

UIN Walisongo Online, Semarang—Pusat Pengembangan Bahasa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang bekerja sama dengan Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Pustanda), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selenggarakan kegiatan “Diseminasi Program BIPA dan Penerjemahan”, pada Kamis (22/12/2022).

 

Kegiatan yang berlangsung di Ruang Teatrikal Gedung Rektorat UIN Walisongo Semarang kampus III tersebut dihadiri oleh kurang lebih 50 peserta yang terdiri atas pengajar bahasa dan mahasiswa di UIN Walisongo Semarang. Dalam sambutannya, Kepala Pusat Pengembangan Bahasa, Alis Asikin, M.A., mengatakan tentang pentingnya program BIPA di kampus sebagai salah satu bentuk komitmen pelayanan terhadap civitas academica yang berasal dari luar negeri.

 

“Pengajar BIPA ini luar biasa. Mereka dituntut untuk mampu mengajarkan bahasa dan budaya Indonesia pada mahasiswa asing yang tidak selalu menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Bahasa pengantar apa yang harus digunakan? Di awal BIPA UIN Walisongo berdiri, kendala-kendala seperti ini kami alami. Namun para pengajar BIPA melalui pelatihan dan pengalaman, bisa menjawab tantangan itu. Mahasiswa asing kami sekarang sudah lancar berkomunikasi seperti orang Indonesia umumnya,” ceritanya.

 

Acara ini juga dibuka oleh Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kelembagaan UIN Walisongo Semarang, Dr. H. Syaifuddin Zuhri, M.S.I.. Dalam sambutannya, ia menyebut bahwa penguasaan bahasa Indonesia haruslah diutamakan.

 

“Dalam pengajaran bahasa Indonesia terhadap mahasiswa asing, bahasa Indonesia juga harus dijaga martabatnya di mata internasional”.

 

Sementara itu, acara inti dalam diseminasi ini berupa pemaparan-pemaparan mengenai program BIPA dan penerjemahan yang disampaikan oleh pemateri dari Pustanda Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Dalam paparannya, Suardi Eka Cipta, S.Pd. dari tim KKLP Pustanda menyampaikan tentang program-program BIPA yang menjadi wilayah naungan Pustanda, termasuk salah satunya adalah terkait pengiriman pengajar BIPA ke luar negeri. Sementara itu, Dra. Emma Nababan dari KKLP Penerjemahan Pustanda memaparkan tentang program dan produk penerjemahan dalam naungan Pustanda.

 

Selain itu, dalam kegiatan ini juga dilakukan program pengenalan aplikasi Penjaring (Penerjemahan Daring) Kemdikbud. Aplikasi ini menyediakan ratusan buku bacaan yang dapat diakses termasuk dapat dijadikan sebagai wadah untuk belajar menerjemah. Para peserta diajak mencoba aplikasi dan belajar melakukan penerjemahan. Peserta terlihat antusias dan ebrharap kegiatan-kegiatan kerja sama dengan Badan Bahasa dapat lebih sering dilakukan.

 

**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *