Surabaya- Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, melalukan benchmarking ke Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya pada Jumat, 10 Februari 2023. Acara ini berlangsung di kediaman pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah dan secara resmi diterima oleh KH. Miftachul Akhyar selaku pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya sekaligus Rais Am PBNU.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergitas serta pengabdian FPK kepada masyarakat melalui pesantren. dengan cara penelitian dan pengabdian untuk wujudkan cita-cita luhur UIN Walisongo dalam hal kesatuan ilmu pengetahuan.
Dekan FPK UIN Walisongo Prof. Dr. KH. Syamsul Maarif, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasihnya telah disambut secara resmi oleh orang nomor 1 di PBNU.
“Saya atas nama pimpinan FPK UIN Walisongo Semarang sangat berterimakasih dan merasa bombong sekali sudah diterima secara langsung oleh romo KH. Miftachul Akhyar, ditengah kesibukan beliau sebagai Rais Am PBNU masih berkenan menyempatkan diri untuk kami, kami sangat berharap wejangan serta arahan romo kiai supaya kami bisa terus sejalan dengan cita-cita luhur para masyayikh,” papar Syamsul Maarif.
“Perlu kami sampaikan kepada romo Kiai ditengah perkembangan zaman yang semakin modern dan maju ini, lembaga pendidikan harus bisa bersinergi dengan pesantren-pesantren supaya nilai-nilai luhur pesantren bisa membaur kepada kami dan anak didik kami.” Pungkas Syamsul Maarif.
Menyambut rombongan dari FPK UIN Walisongo Semarang, Romo KH. Miftachul Akhyar menyampaikan selamat datang di Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya.
“Terima kasih sudah berkunjung dan selamat datang di Pondok Pesantren kami, semoga niat baik bapak ibu selalu dapat ridho dari Allah SWT, Mari bersama-bersama berkolaborasi dalam mengembangkan nilai-nilai luhur para masyayikh kita.” Ungkap KH. Miftachul Akhyar.
Lebih lanjut Rais Am PBNU ini menyampaikan pentingnya akhlak bagi mahasiswa, karena percuma mendapat gelar tinggi tapi tidak berakhlak.
“Para Dosen harus memberikan contoh akhlak yang baik untuk mahasiswa, supaya mahasiswa mengerti pentingnya akhlak, percuma gelar tinggi, ilmu tinggi tapi tidak berakhlak iku ngribet-ngribeti (Menyusahkan orang lain), maka PR besar kita sebagai pendidik, tokoh atau kiai adalah memastikan santri kita, peserta didik kita atau mahasiswa kita mempunyai Akhlakul karimah,” terang KH. Miftachul Akhyar. (Humas FPK).