[:id]UIN Walisongo Online, Semarang- Center for Political and Social Studies (C-PoLSis) FISIP UIN Walisongo gelar roadshow ke-4 di Aula TPQ Ki Ageng Selo, Desa Tambakrejo Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. kegiatan dengan mengangkat tema “Pengawasan partisipatif dan upaya pencegahan politik uang”, pada hari Minggu (22/11/20).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dr. Ahwan Fanani, M.Ag (Wakil Dekan 1) sekaligus perwakilan C-PoLSis FISIP UIN Walisongo, Arief Rahman perwakilan Bawaslu Kota Semarang dengan 30 peserta yang hadir.
Ahwan Fanani, menyampaikan bahwa masyarakat maupun lembaga kemasyarakatan perlu berkerjasama dengan Bawaslu agar tercipta pilkada yang aman dari politik uang.
“Pilkada sekarang ada dua ancaman yang sangat penting kita waspadai diantaranya; pertama, ancaman Covid-19 dan kedua ancaman politik uang yang akan mengikis demokrasi Indonesia. Untuk itu masyarakat harus bersinergi bersama Bawaslu Kota Semarang dan elemen lainnya untuk menangkal kedua ancaman tersebut. Laporkan segala bentuk temuan terkait pelanggaran pilkada dan tetap mematuhi protokol kesehatan mulai dari masa kampanye sampai hari pemilihan nanti,” ungkap Ahwan.
Arief Rahman menjelaskan tentang bahaya dari politik uang baik yang memberi maupun yang menerima.
“Berbeda dengan dahulu dengan sekarang terkait subjek hukum dari politik yakni menjadi perorangan dalam arti bukan hanya yang memberi yang akan dijatuhi hukuman, tapi yang menerima juga akan dijatuhi hukuman. Untuk itu, perlu diketahui oleh masyarakat bahwa politik uang itu sangat berbahaya dan akan merugikan kita sendiri kalau kita melaksanakan atau yang menggunakan, selain itu juga bahaya untuk wajah demokrasi kita, “jelasnya.
Masifnya kegiatan sosialisasi pengawasan dan pencegahan politik uang di tengah pilkada 2020 sangat dibutuhkan, agar tumbuh kesadaran kolektif untuk menolak dan memerangi praktik-praktik politik uang. Sehingga perhelatan pilwakot Semarang 2020 menjadi pilkada yang sehat, damai, dan tanpa politik uang. (Tim Humas)[:]