UIN Walisongo Online, Semarang – Masa pandemi Covid-19 di Indonesia tak menghalangi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Walisongo Semarang untuk tetap produktif dengan mengadakan webinar di ruang virtual Zoom Launch bertema “Vitalitas Hutan FISIP Sebagai Edu-Forest” pada Selasa (23/3/21).
Dekan FISIP, Dr. Hj. Misbah Zulfa Elizabeth, M.Hum hadir sebagai keynote speech. Selain itu, turut hadir sebagai pemateri Dosen Sosiologi Lingkungan FISIP UIN Walisongo, Ahmad Fauzan Hidayatullah, M.Si dan Dosen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Walisongo Abdul Malik, M.Si. Serta Ririh Megah Safitri, M.A yang juga Dosen Sosiologi FISIP UIN Walisongo Semarang sebagai Moderator. Serta peserta yang hadir secara virtual kurang lebih 255 baik dari dosen, tendik, dan mahasiswa FISIP.
Dalam sambutannya, Dekan FISIP Misbah Zulfa Elisabeth menyampaikan beberapa sarana dan prasarana yang ada di FISIP Edu-Forest antara lain Gazebo, Stage, dan water purifier yang langsung bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa ketika sudah berlangsung pembelajaran tatap muka nantinya.
“FISIP Edu-Forest sendiri selain sebagai salah satu ruang terbuka hijau juga bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa dan civitas akademika FISIP lainnya untuk berdiskusi, menjadi tempat berkreasi, dan kegiatan positif lainnya,” tambah Misbah.
Selanjutnya, dalam materi yang dipaparkan oleh Abdul Malik mengenai Hutan dan Manusia, membahas tentang fungsi Edu-Forest yang bisa dijadikan sebagai fasilitas lebih dalam dunia pendidikan, memberi ruang terhadap pengembangan hutan, memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam hal ini mahasiswa dan civitas akademika FISIP terkait hutan, memberikan alternatif lokasi bagi para peneliti hutan dan lingkungan, serta memberi kesempatan lebih lebar dalam kajian terhadap hutan.
“Lebih lanjut, Abdul Malik mengutarakan saran untuk FISIP Edu-Forest dengan memasukkan beberapa pohon estetis, bunga, serta pohon buah untuk menarik kawanan burung datang ke FISIP Edu-Forest sehingga menambah keasrian FISIP Edu-Forest itu sendiri,” tambah Malik.
Sementara itu, Fauzan mengemukakan materinya yang diawali dengan membahas program We Green yang dicanangkan oleh rektor UIN Walisongo harus diterima dan diterjemahkan oleh tiap fakultas dengan tetap menonjolkan ciri khas dari fakultas itu sendiri, karena tiap fakultas di UIN Walisongo memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain.
Fauzan juga memberikan beberapa saran untuk perkembangan FISIP Edu-Forest ke depan salah satunya dengan penanaman pohon endemik daerah asal oleh mahasiswa baru 2021 mendatang, menurutnya selain untuk menambah keanekaragam pohon di FISIP, Edu-Forest juga bisa dijadikan sebagai bentuk pertanggung jawaban oleh mahasiswa untuk menjaga dan merawat pohon yang ditanamnya serta dapat dijadikan kenang – kenangan oleh mahasiswa ketika sudah lulus nantinya, tutur Fauzan.
Di akhir acara, kedua narasumber menanggapi beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh audiens terkait upaya nyata yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam menjaga dan mengembangkan FISIP Edu-Forest. Diharapkan dari webinar ini akan muncul ide – ide kajian baru terkait lingkungan baik dari mahasiswa ilmu politik maupun sosiologi, sehingga memperkaya khazanah keilmuan tak hanya berfokus pada masyarakat, tetapi juga terkait isu – isu sosial lingkungan. (Fisip/Humas)