Diskusi Santai Rektor UIN Walisongo dan Wartawan, Bahas Citra Kampus hingga Beasiswa

UIN Walisongo Online, Semarang — Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang terus memperkuat strategi komunikasi kelembagaan melalui jejaring media yang sinergis. Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Strategi Komunikasi Perguruan Tinggi: Memperkuat Citra Institusi Melalui Kolaborasi Media” yang digelar di Kandang Ingkung, Kota Semarang, UIN Walisongo Semarang menghadirkan berbagai pemangku kepentingan media untuk mendiskusikan langkah strategis dalam membangun citra institusi secara berkelanjutan.

Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag., dalam sambutannya menekankan bahwa media bukan hanya sekadar mitra publikasi, tetapi merupakan jembatan strategis antara kampus dan masyarakat. “Kita ingin membangun komunikasi yang terbuka, produktif, dan berkelanjutan,” ujarnya. Ia juga mengumumkan bahwa UIN Walisongo Semarang akan mengukuhkan lima guru besar baru, sebagai bagian dari penguatan distingsi keilmuan kampus. Wakil Rektor III turut menyampaikan bahwa kampus memberikan diskon 50% untuk studi lanjut bagi alumni, serta diskon 10% tiket kereta api (KAI) untuk sivitas akademika melalui.

Diskusi berlangsung cair dan produktif. Ida Noor Layla dari Jawa Pos Radar Semarang menekankan pentingnya memperkuat kolaborasi media baik secara kelembagaan maupun personal, dan menyambut baik hubungan simbiosis mutualisme yang selama ini terbangun. Ia juga mengusulkan adanya beasiswa khusus bagi wartawan, yang langsung ditanggapi positif oleh Rektor. Perwakilan Antara Jawa Tengah mengusulkan agar UIN Walisongo Semarang lebih menonjolkan kajian-kajian khasnya dan menyarankan adanya pertemuan rutin media setiap triwulan.

Sementara itu, Ahsan Fauzi (Metronews) mengapresiasi kualitas rilis dan publikasi dari Humas UIN Walisongo, namun berharap ke depan informasi tentang pembukaan Prodi Kedokteran, kerja sama kampus dengan pesantren dan kementerian, serta isu-isu aktual lainnya bisa lebih banyak dikabarkan. Dari JatengNews, Sodikin memberikan masukan agar UIN Walisongo Semarang tak hanya mempublikasikan kegiatan seremonial, tetapi juga aktif mempromosikan hasil riset, opini dosen, dan pemikiran akademik. Ia menyarankan kampus mengangkat figur pengamat publik dari internal kampus untuk memberi warna dalam wacana nasional.

Aris Saefudin dari Sigi Jateng menambahkan pentingnya membangun persepsi positif terkait ma’had. Ia mencatat bahwa masih ada calon mahasiswa baru yang merasa khawatir karena mengira tinggal di pesantren adalah kewajiban mutlak. Dalam hal ini, ia menyarankan agar narasi yang dibangun lebih inklusif, mengedepankan sisi pilihan dan pembinaan, bukan paksaan.

Menutup diskusi, Rektor menegaskan komitmen UIN Walisongo Semarang untuk menjadikan media sebagai mitra strategis. “Kami siap membuka ruang kolaborasi yang lebih luas, termasuk pertemuan media secara berkala. Kritik dan masukan adalah bagian dari cinta, dan kami sangat menghargainya,” pungkas Prof. Nizar