UIN Walisongo Online, Blora – Indonesia dalam laporan ‘Digital Civility Index”(DCI) tahun 2020 menempati negara dengan tingkat kesopanan pengguna internet terendah di Asia Tenggara. Ini menunjukan masih banyak orang dalam berkomunikasi terutama di internet belum menerapkan etika berkomunikasi. Maka penting sekali dalam berkomunikasi. Hal ini yang menjadi latar belakang diselenggarakannya kegiatan “Ngaji Komunikasi” Ngaji komunikasi ini dilaksanakan pada hari Sabtu (8/4/2023) di aula SMK Pesantren Sabilil Muttaqien Randublatung. Pemateri dalam kegaitan ini adalah Alifa Nur Fitri M.I.Kom. selaku dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Walisongo sekaligus Ketua YPI PSM Randublatung, Ibu Siti Noor Afifah, S.Pd.I selaku koordinator Pesantren Kilat dan siswa-siswi SMK PSM Randublatung Kelas XI AKL 2 dan XI OTKP 1 sejumlah 72 siswa.
Ngaji komunikasi ini mengangkat tema “Menjadi Santri yang Komunikatif” dan juga ini merupakan serangkaian kegiatan Pesantren Kilat yang diadakan oleh SMK PSM untuk membangkitkan kesadaran siswa mengenai pentingnya komunikasi. Terutama komunikasi dengan menerapkan prinsip- prinsip islam atau yang disebut dengan komunikasi islam. Selain itu melalui kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan semangat siswa dalam beribadah selama bulan ramadhan. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Dalam pemaparannya, Alifa Nur Fitri menyampaikan
“Komunikasi sangat penting karena akan membentuk kehidupan kita, diantaranya untuk keberhasilan kita sendiri, dan organisasi tempat kita bekerja, untuk kelompok dimana kita menjadi bagian, serta untuk hubungan yang kita kembangkan dengan orang lain. Tentunya ketika kita berkomunikasi bisa menerpkan prinsip-prinsip islam. Sehingga menjadi Santri yang komunikatif” Ucapnya.
“ Ada beberapa prinsip etika komunikasi islam menurut Jalaludin Rahmad yaitu Qawlan Sadidan yaitu berkata benar dan jujur dijelaskan dalam surat Al Ahzab Ayat 70 , Qawlan Balighan berarti berkata lugas, efektif dan tepat sasaran dijelaskan dalam surat An Nisa: 63, Qawlan Maysuran berkata yang mudah dipahami dijelaskan dalam Q.S.Al-Isra: 28, Qawlan Layyina atau berkata yang lemah lembut dijelasakan dalam Q.S.Taha:44, Qawlan Karima yaitu ketika berkomunikasi dengan menggunakan kata yang mulia, indah, santun (terutama pada orangtua) dijelaskan dalam Q.S.Al Isra: 23. Qawlan Ma’rufan yang berarti berkata yang menentramkan jiwa, baik dan pantas”, imbuhnya.
Dalam pemaparannya beliau juiga menyampaikan tokoh-tokoh yang menggunakan komunikasi yang sesuai ajaran islam dalam dakwahnya, dianataranya adalah Syekh Ali Jaber, Gus Baha, dan Abi Quraish Syihab. Selain itu juga ada Habib Husain Ja’far yang dalam penyampaian dakwahnya menerapkan Qawlan Balighan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak muda.
Acara tersebut dibuka oleh Ibu Siti Noor Affifah selaku guru pengampu pendidkan Agama Islam dan koordinator pesanteren kilat. Siti Noor Afifah menyampaiakan, “ semoga apa yang didapatkan dalam kegiatan ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu siswa-siswa juga bisa memanfaatkan media sosialnya agar digunakan lebih bijak lagi dan untuk mengaji juga belajar dari beberapa konten ulama yang ada di media sosial”, ungkapnya.