Mahasiswi UIN Walisongo Raih Penghargaan dalam Ajang “Nusantara Academic Writing Award 2025”

UIN Walisongo Online, Salatiga – Nusantara Institute kembali menyelenggarakan acara tahunan bertajuk Dialog Budaya dan Nusantara Academic Writing Award (NAWA) di Balairung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, pada Jumat (26/09/2025). Acara ini menjadi wadah penting bagi pengakuan terhadap karya akademik berkualitas, khususnya dari mahasiswa program magister dan doktoral di Indonesia.

Dalam kegiatan tahun ini, sebanyak tujuh mahasiswa S2 dan S3 dari berbagai perguruan tinggi menerima penghargaan NAWA. Salah satunya adalah Fina Mazida Husna, mahasiswa program doktoral dari UIN Walisongo Semarang, yang meraih penghargaan atas disertasinya berjudul “Pembacaan Ulang Maulid Al-Dziba’i sebagai Karya Sastra Arab Populer di Indonesia.”

NAWA merupakan program penghargaan pascariset (post-research writing grant) yang diberikan kepada mahasiswa pascasarjana (S2 dan S3) yang sedang dalam tahap akhir penulisan tesis atau disertasi. Tujuan dari penghargaan ini adalah memberikan dorongan tambahan agar karya akademik mereka dapat diselesaikan dan diseminasi secara luas.

“Program ini dimaksudkan untuk memberi dorongan atau stimulan bagi para akademisi dan intelektual muda yang sedang menyelesaikan penulisan tesis magister atau disertasi doktor, agar segera menyelesaikan studi mereka,” ungkap Sumanto Al Qurtuby, Ph.D., pendiri dan direktur Nusantara Institute.

Proses seleksi NAWA 2025 melibatkan jajaran dewan juri yang terdiri dari para akademisi terkemuka dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah: Sumanto Al Qurtuby, PhD (founder & director, Nusantara Institute) selaku Ketua Dewan Juri, juga Dr. Tedi Kholiluddin (sekretaris Dwan Juri), Prof. Dr. M. Mukhsin Jamil (UIN Walisongo, Semarang), Prof. Dr. Mudjahirin Tohir (Universitas Diponegoro), Prof. Dr. Jaenal Effendi (IPB), Prof. Asfa Widiyanto, D.Phil (UIN Salatiga), Prof. M. Nur Ichwan, PhD (UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta), Prof. Dr. Islah Gusmian (UIN Surakarta), Dr. Zastrouw Al Ngatawi (Universitas Indonesia), Dr. Deta Maria (UKSW), dan lain-lain.

Acara ini sekaligus menjadi forum diskusi budaya yang mempertemukan para peneliti, akademisi, dan mahasiswa dalam membicarakan isu-isu kontemporer terkait keilmuan dan kebudayaan Nusantara.