Dosen Ilmu Falak Se-Indonesia Dilatih Ilmu Astronomi Islam

Semarang – Para dosen falak 
(astronomi islam) yang tergabung dalam asosiasi dosen falak Indonesia
(ADFI) dilatih ilmu astronomi islam. Materi diberikan oleh para pakar alumni Jerman
dan Jepang.

Mereka yaitu Dr Ing Khafid alumni Jerman ahli Geodesi Badan
Informasi Geospasial RI; Dr Eng Rinto Anugraha alumni Jepang Ahli Falak dan
Dosen UGM; Drs H Slamet Hambali MSI anggota Badan Hisab Rukyah RI ahli falak
nasional dari UIN Walisongo, Dr H Ahmad Izzuddin MAg, KETUA ADFI dan Kaprodi S2
Pascasarjana UIN Walisongo.

Seminar yang digelar prodi S2 Ilmu Falak Fakultas Syari’ah mengusung
tema “Pengembangan dan Pembelajaran Ilmu Falak di Perguruan Tinggi”. Para dosen
dilatih cara mengukur kiblat menggunakan teodolit tingkat lanjut.

Dr Ing Khafid menyampaikan bahwa Ilmu falak modern harus
dibarengi dengan pengetahuan sains dan ilmu astronomi, ketiganya merupakan satu
kesatuan ilmu pengetahuan yang berkaitan. Sains dan astronomi digunakan untuk
pengembangan ilmu falak.

“Pengembangan ilmu falak modern merupakan ilmu astronomi
modern yang diterapkan untuk kepentingan ibadah dalam islam. Oleh karena itu
ilmu falak modern tetap hartus dipertimbangkan dalil-dalil syar’I (fikih) dalam
pelaksanaan ibadah,” ujarnya.

Jadi penentuan posisi matahari dan bulan dengan ilmu Falak
modern telah mencapai ketelitian tinggi. Karena ilmu falak dengan ilmu
astronomi memiliki identitas yang sama yaitu berdasarkan hasil pengamatan dan
pemodelan.

Ia menambahkan bahwa yang menjadi problem di perguruan
tinggi yaitu perlunya pengembangan roadmap kurikulum ilmu falak di
kampus-kampus, perlu penguatan mata kuliah dasar untuk mendukung pemahaman
keberhasilan mata kuliah utama.

Leave a Reply