Semarang Indonesia— Masih dalam rangkaian kegiatan Syawal di UIN Walisongo Semarang, Rabu (19/5), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), UIN Walisongo Semarang, menyelenggarakan Halal bi Halal. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan dengan menghadirkan beberapa partisipan secara luring di lobi FST dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Acara ini tidak hanya melibatkan pimpinan, pendidik, dan tenaga kependidikan saja tetapi juga mahasiswa melalui sarana rapat virtual dan disiarkan secara langsung melalui saluran YouTube FST. Jadi, agenda Halal bi Halal ini dilakukan baik secara online maupun offline dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak partisipan di lingkungan FST UIN Walisongo Semarang.
Halal bi Halal merupakan kegiatan rutin tahunan di FST yang dilaksanakan dalam rangka silaturahmi sekaligus pembinaan pegawai agar senantiasa istikamah dalam mewujudkan visi dan misi fakultas. Pada Idulfitri 1442 H ini, acara Halal bi Halal FST dipandu oleh Elina Lestariyanti, M.Pd, dosen program studi pendidikan biologi. Susunan acara Halal bi Halal pada pagi hari itu adalah: (1) pembukaan; (2) pembacaan ayat suci Al Quran; (3) sambutan Dekan Fakultas Sains dan Teknologi; (4) sambutan Rektor UIN Walisongo Semarang yang diwakili oleh Wakil Rektor I UIN Walisongo Semarang; (5) Mauidhoh Hasanah; (6) doa; dan (7) penutup.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang, Dr. H. Ismail, M.Ag., menyampaikan ucapan selamat Idulfitri dan permohonan maaf kepada keluarga besar FST. Selain itu, dalam kesempatan tersebut Dekan FST mengajak keluarga besar FST agar bersegera memanfaatkan momentum Syawal dengan membakar semangat dalam berkarya dan berprestasi serta berkomitmen untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi di UIN Walisongo Semarang. Tidak lupa motivasi juga diberikan kepada mahasiswa FST agar tetap bersemangat dalam belajar meskipun perkuliahan masih dilaksanakan secara jarak jauh dan mengajak mahasiswa untuk selalu berdoa memohon kepada Allah agar dunia terbebas dari pandemi sehingga pada tahun ajaran baru perkuliahan dapat dilaksanakan secara tatap muka. Kemudian, dalam momen yang baik itu pula disampaikan bahwa sebagai umat Islam hendaknya bersimpati terhadap saudara muslim di Palestina yang sedang menderita menghadapi kebiadaban dan penjajahan bangsa Israel. “Mari kita selalu mendoakan semoga Allah SWT menolong mereka. Kita sisihkan sedekah/donasi untuk meringankan mereka,” ungkap Dekan FST mengakhiri sambutannya.
Acara dilanjutkan dengan sambutan Rektor UIN Walisongo Semarang yang diwakili oleh Wakil Rektor I, Dr. M. Mukhsin Jamil, M.Ag. Dalam sambutannya Wakil Rektor I menyampaikan Minal Aidin wal Faizin kepada keluarga besar FST sekaligus memberikan motivasi agar mulai Syawal ini senantiasa memperbaiki diri dengan meningkatkan kinerja dan memberikan yang terbaik bagi institusi serta memberikan kontribusi yang terbaik pula untuk bangsa dan negara. Dalam kesempatan itu juga disampaikan bahwa UIN Walisongo Semarang memiliki kekhasan dalam revitalisasi harmonisasi ilmu keislaman dan spiritualisme ilmu-ilmu umum. FST memiliki kesempatan yang besar untuk mengintegrasikan kekhasan tersebut dengan sains dan teknologi sehingga manfaat yang diperoleh akan semakin beragam. Diakhir sambutannya, Wakil Rektor I, berharap agar FST ke depan dapat memberikan sumbangsih yang terbaik kepada bangsa, negara, dan peradaban dengan sinergi yang baik di antara komponen-komponen di lingkungan FST.
Acara inti pada Halal bi Halal FST adalah mauidhoh hasanah, dengan Dr. H. Ruswan, M.A. sebagai pembicaranya. Materi yang disampaikan adalah mengenai hikmah Idulfitri dengan titik fokus pembahasan pada dua ayat Al Quran yaitu Al-Qur’an surah Āli ‘Imrān ayat 185 dan surah Al-Qaṣaṣ ayat 77.
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
(Al-Qur’an surah Āli ‘Imrān ayat 185)
Artinya:
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa segala bentuk kesuksesan di dunia semestinya menjadi jembatan meraih sukses yang hakiki. Kesuksesan yang hakiki adalah hidup selamat bahagia di akhirat dalam surga Allah.
وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
(Al-Qur’an surah Al-Qaṣaṣ ayat 77)
Artinya:
Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.
Disampaikan bahwa ayat tersebut bermakna upaya yang dilakukan dalam mengalokasikan, membagi, mendistribusikan nikmat masing-masing yang kita miliki. Kenikmatan yang diberikan oleh Allah sangat banyak sehingga harus dimanfaatkan dengan baik dalam mencari pahala dan rida Allah. Selain itu, pada ayat tersebut, Allah juga menerangkan empat nasihat dan petunjuk agar selamat dunia dan akhirat, antara lain: (1) orang yang dianugerahi oleh Allah kekayaan yang berlimpah serta nikmat yang banyak, hendaklah memanfaatkannya di jalan Allah; (2) setiap orang dipersilakan untuk tidak meninggalkan sama sekali kesenangan dunia sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran yang telah digariskan oleh Allah; (3) setiap orang harus berbuat baik sebagaimana Allah berbuat baik kepadanya, misalnya membantu orang-orang yang memerlukan, menyambung tali silaturrahim, dan lain sebagainya; dan (4) setiap orang dilarang berbuat kerusakan di atas bumi dan berbuat jahat kepada sesama makhluk karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Acara yang berlangsung khidmat tersebut di akhiri dengan lantunan doa yang dipimpin langsung oleh pembicara, Dr. H. Ruswan, M.A.. Tidak lupa harapan disematkan oleh pemandu acara agar seluruh keluarga besar FST saling membukakan pintu maaf untuk membuka lembaran baru dengan hati yang bersih dan semangat berkarya dalam upaya meraih rida Ilahi. (Humas FST)