FITK UIN Walisongo Bedah Buku “Islam Geger Kendeng”

Semarang –
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Walisongo
menggelar bedah buku “Islam Geger Kendeng dalam Konflik Ekologis dan Rekonsiliasi
Akar Rumput” pada Selasa, (24/5) di aula FITK.
Buku ini merupakan
karya dosen UIN Walisongo Gus Ubaidillah Ahmad.

Para pembedah
dari beberapa kalangan baik akademisi maupun aktifis lingkungan, yaitu Prof Dr
H Mujiono Abdillah MA guru besar ekologi lingkungan islam, Dr H Fatah Syukur MA
pakar pendidikan FITK, dan Yunantya Adi Setiawan aktifis lingkungan dan
kemanusiaan. Acara dibuka Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dr H Rahardjo
MEd St.

Buku ini
menjelaskan paradigma Islam dan lingkungan, bagaimana manusia melakukan suluk
lingkungan dan mempertahankan kelestarian lingkungan berdasarkan teks kewahyuan
dan pengalaman spiritual para nabi dan penerus jejak kenabian.

Prof Dr H
Mujiono mengatakan bahwa
buku ini menceritakan keberhasilan dari kebangkitan
rakyat melawan PT Semen Gresik di Rembang. Ini akan menjadi inspirasi bagi
siapapun yang memiliki semangat melindungi alam.

“Penulis juga
melakukan penelitiannya melakukan pendampingannya ini, penulis berhasil
merefleksikan model pendampingan yang didasarkan pada harmoni manusia dan
lingkungan kesemestaannya dalam perspektif agama dan budaya masyarakat,”
katanya.

Dr Fatah
Syukur menambahkan bahwa mas Ubaidillah ini adalah dosen yang luar biasa, yang produktif
dan banyak memberikan kontribusi di masyarakat dan di lembaga.
Gus Ubed ini orang pertama kali yang menulis narasi dalam bentuk buku tentang
cerita kendeng di Rembang.

Gerakan Kendeng ini merupakan gerakan agama dan budaya
melawan kapital, juga peran media dalam masalah ini, peran Islam dalam
pembebasan kendeng ini. Agama dan budaya di kendeng jelas membantu
mempertahankan gunung kendeng. Agama memainkan gerakan unik dalam membela
kendeng. Yang menolak semen PT Gresik itu tidak hanya di warga Tapak tapi semua
warga Kendeng dan Rembang.

Leave a Reply