UIN Walisongo Online, Semarang- Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang mengadakan Pelatihan Reference Manager Mendeley pada Jum’at, 9 April 2021. Acara dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting pada pukul 08.00 WIB.
Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan, Prof. Dr. K.H. Syamsul Ma’arif menyampaikan bahwa reference manager menjadi satu hal yang penting untuk menuju academic environment. Ini juga salah satu upaya untuk memerangi Plagiarisme. Plagiarisme telah mencederai intelektualitas. Mode sitasi dan reference manajer akan memperkecil plagiarisme.
Ini jelas hal yang baik dan bermanfaat. Dengan begitu, karya-karya ilmiah akan mampu memberi solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh masyarakat global.
“Ini merupakan fasilitas yang mudah dimanfaatkan. Tidak ada lagi alasan untuk merasa susah menuliskan sitasi. Bukan saatnya merasa susah, tidak ada referensi, atau alasan-alasan yang dibuat.” Tegas Prof Syamsul.
Prof. Syamsul juga menambahkan bahwa acara ini merupakan kontribusi fakultas untuk penguatan iklim akademik mahasiswa. Selain itu juga sebagai pertanggungjawaban intelektual bahwa sebuah universitas merupakan research community.
Terlepas dari itu semua, kita semua harus selalu merasa gelisah menjawab tantangan dan masalah yang dihadapi oleh masayarakat.
“Tentu sebagai kaum akademisi, kita perlu meng-upgrade kemampuan, metodologi penelitian harus diperkuat. Your article is your password. Harus banyak berkarya, memiliki skill meneliti yang baik, ada collaborative research antara dosen dan mahasiswa.” Tambah Prof Syamsul.
Pelatihan penggunaan Mendeley dibawakan oleh Khairani Zikrinawati, S.Psi, M.A. Pelatihan meliputi cara memasukan data ke Mendeley, sinkronisasi Mendeley dengan Microsoft Word, menulis daftar pustaka, dan yang terpenting adalah tentang etika mengutip tulisan.
Peserta merasa senang dan terfasilitasi dengan adanya pelatihan ini. Selama pandemi, banyak tugas-tugas yang bersifat laporan ilmiah dan harus mencantumkan sitasi yang tidak sedikit. Pelatihan ini akan memudahkan mahasiswa dalam mengatur sitasinya sekaligus mengurangi tindakan-tindakan plagiarisme.
“Dengan kegiatan ini, mahasiswa akan terlatih untuk mengutip pendapat orang lain secara halal. Artinya mereka tidak melakukan plagiat. Dengan begitu, insyaallah ilmu yang mereka peroleh mendapat keberkahan dari Allah Swt.” Tegas Khairani. (fpk/tim Humas)