UIN Walisongo Online, Semarang – Enam tokoh dari berbagai negara memaparkan materit tentang agama di masa pandemi dalam Seminar Internasional kerjasama FUHum UIN Walisongo dan FUAH UIN Saizu, Kamis (21/10/2021).
Adapun para narasumber tersebut adalah Dr. Betania Kartika (Asia, IIUM, Malaysia), Prof. Peter Riddell (Eropa, SOAS, London), Prof. Mulyadi Kartanegara (UBD, Brunei and UIN SYAHID, Indonesia), Dr. Roslizawati Mohd Romly (Universiti Sains Islam Malaysia, USIM), Dr. Abdul Muhaya, M.A. (UIN Walisongo Semarang, Indonesia), Dr. Abdurrozaq (Selagberu, Nigeria).
Kemunculan Covid-19 yang kemudian dinyatakan sebagai pandemi dalam waktu singkat membuat dunia yang sebelumnya dalam tatanan normal menjadi berubah dalam banyak hal. Pandemi ini memaksa umat manusia untuk beradaptasi di berbagai ranah kemanusiaan, termasuk dalam kehidupan beragama. Penganut agama di seluruh dunia telah melakukan kajian di tengah pandemi dengan menggali ajaran agama, terutama aspek esoteris, dan menggunakannya sebagai kekuatan untuk bertahan hidup di era pandemi.
Berdasarkan fenomena tersebut, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo Semarang, bekerjasama dengan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora (FUAH) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto menggelar acara 3rd International Conference On Ushuluddin and Humanities Studies (the 3rd ICONHUMANS) dengan tema “Religion in the Time of Pandemic: An Outlook of Islamic Mysticism, Theology, Philosophy, and Ethics.”
Peserta yang lolos seleksi panitia mempresentasikan papernya dalam sesi panel. Paper yang terpilih akan diterbitkan pada jurnal ternama, yaitu: Teosofia: Indonesian Journal of Islamic Mysticism (Sinta 2), Theologia: Journal of Ushuluddin Studies (Sinta 2), IBDA’: Journal of Islamic Culture (Sinta 2), Maghza: Journal of Qur’anic Studies and Tafsir dan JIHM: Journal of Islamic History and Manuscript.
Acara yang dilaksanakan secara virtual ini dibuka langsung oleh Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Imam Taufiq, MAg dan Rektor UIN SAIZU Purwokerto, Dr. K.H. Moh. Roqib, M.Ag.
Dalam sambutannya Rektor UIN Walisongo, Prof. Imam Taufiq, menyampaikan bahwa konferensi ini meninjau kembali wacana ajaran Islam untuk mengetahui potensinya dalam meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap pandemi Covid-19.
“Dengan menggunakan pendekatan humaniora, ilmiah, teologis, konferensi ini mengkaji secara akademik pencegahan dan penyelesaian Covid-19,” terangnya.
Selain itu, Rektor juga menambahkan bahwa dengan pendekatan multi-perspektif yang bersumber dari agama dan logika intelektualitas dengan fokus pada kesehatan masyarakat.
Sementara Rektor UIN Saizu, Dr. Roqib mengatakan bahwa konferensi ini didedikasikan untuk merumuskan solusi terhadap wabah Covid-19 dari sudut pandang agama berdasarkan pada interpretasi esoteris Al-Qur’an, tasawuf, filsafat, psikologi dan etika.
“Konferensi ini ingin membuka cakrawala dan pendekatan baru terhadap isu pendekatan teologis dan dengan mempertimbangkan ajaran agama selama pandemi Covid-19 dengan nilai-nilai kemanusiaan, agama, moral, dan budaya umat manusia,”katanya. (FUHum/Humas)