UIN Walisongo Online, Semarang – Ma’had Al Jami’ah Walisongo menggelar kegiatan Khaflah Akhirissanah ke-11 secara langsung (offline) pada Rabu, (22/6/2022). Bertajuk “Merajut Prestasi dan Silaturahmi Pasca Pandemi”, kegiatan ini digelar di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang.
Khaflah Akhirissanah merupakan puncak kegiatan ma’had selama satu tahun sekaligus mewisuda santri yang telah menyelesaikan studi.
Sebagai salah satu lembaga di bawah UIN Walisongo, Ma’had Al Jami’ah turut serta mendukung visi dan misi lembaga. Salah satunya dengan mewajibkan bahasa Arab dan bahasa Inggris bagi santrinya.
Hadir mewisuda sekaligus memberikan nasihatnya, Rektor UIN Walisongo Prof Dr Imam Taufiq, M Ag.
Imam Taufiq mengapresiasi santri yang telah bergelut dengan kegiatan ma’had yang sangat padat. Selama satu tahun para santri digembleng oleh para ustadz/ustadzah untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter.
“الجد بالجد والحرمان بالكسل . فانصب تصب عن قريب غاية الامل Kesuksesan akan didapatkan dengan kesungguhan dan kegagalan terjadi akibat kemalasan. Bersungguh-sungguhlah, maka kamu akan mendapatkan dengan segera yang kamu cita-citakan” Ungkap Imam Taufiq memberikah motivasi kepada seluruh santri yang hadir.
Imam Taufiq menekankan bahwa Ma’had Al Jami’ah adalah mandatori yang wajib diberi perhatian khusus di tengah tantangan zaman yang ‘overload information’. Di tengah zaman yang semakin dinamis hanya ada satu solusi, yaitu manusia yang berkarakter dan berakhlak karimah.
“Zaman ini sudah sangat dinamis, overload information, semua bisa kita akses di manapun. Tetapi ada satu yang perlu diperhatikan. Seberapa canggih teknologinya, dibalik itu ada orang yang membuat. Saya yakin melalui Ma’had Al-Jami’ah akan terbentuk manusia-manusia yang berkarakter dan cerdas tentunya.” Pungkas Imam Taufiq dalam pidatonya.
Tsalitsa Saniyyah,Santriwati terbaik yang diluluskan memberikan kesannya.
“Ma’had Al Jami’ah adalah tempat terbaik untuk menimba ilmu. Kami ditempa dan dididik oleh ustadz dan ustadzah. Juga dengan bahasa Arab dan Inggris, ini akan sangat bermanfaat untuk saya.” ungkapnya.
Tsalitsa juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua jajaran pengurus/musyrifah serta pengasuh.
“Terima kasih kami sampaikan kepada semua musyrifah dan pengasuh serta teman-teman seperjuangan yang telah mewarnai lembaran-lembaran buku yang bernama kehidupan.” pungkasnya.
Ma’had Al Jami’ah meluluskan 368 santriwati dari berbagai fakultas di UIN Walisongo. Dari seluruh santriwati tersebut, 10 diantaranya mendapatkan predikat mumtaz/excellent.
Dr Amir Tajrid sebagai Kepala Pusat Ma’had Al Jim’ah Walisongo menegaskan bahwa di dalam Ma’had, para santri diberikan pendidikan yang baik. Dari semua pendidikan yang diberikan, telah sampai di penghujung kema’hadan yaitu haflah akhirissanah.
“Setidaknya ada beberapa hal yang sudah dilalui santri, mulai dari penerimaan, seleksi, kuliah bahasa asing, pengajian kitab kuning, dan sampai akhirnya ditutup dengan kegiatan hari ini yaitu haflah.” Tutur Kepala Pusat Ma’had.
Hadir dalam kegiatan ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, para Dekan, dan jajaran pembimbing ma’had/musyrifah. (TIM HUMAS)