UIN Walisongo Online, Semarang – Menyambut Hari Santri Nasional tahun 2022, UIN Walisongo menggelar Khotmil Qur’an bersama Hafidz/Hafidzah, Mahasiswa, dan Dosen. Kegiatan digelar di Masjid Walisongo Kampus 3 UIN Walisongo Semarang pada Jum’at, (21/10/2022).
Hadir sekaligus memberikan sambutan, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan Prof Dr Mukhsin Jamil, M Ag. Dalam sambutannya Prof Mukhsin membeberkan setidaknya ada dua momentum refleksi yang bisa diambil.
Poin pertama, Prof Mukhsin menyoroti peran santri di era disrupsi. Dunia yang semakin dinamis. Dimana peran santri yang sesungguhnya?. Menurutnya dahulu santri menjadi pembeda antara kalangan bawah dan atas. Tetapi di era modern, santri menjadi suatu komunitas terpelajar dengan karakter yang khas.
“Di era sekarang, hal yang menjadi pembeda adalah karakteristik religio kesalehan normatif. Dari sini akan terbentuk ketaatan pada suatu sistem pendidikan pesantren khas Indonesia,” ungkap Wakil Rektor I UIN Walisongo.
Momentum kedua dalam Khotmil Qur’an ini adalah prosesi santri dalam rangka mendekatkan diri kepada Sang Maha Kuasa. Membaca Al Qur’an tidak harus dipahami isi dan maksud di dalamnya. Meskipun tidak paham terus dibaca secara konsisten.
Selain proses tersebut ada satu yang menjadi perhatian khusus yaitu peran akademisi intelektual. Prof Mukhsin mengungkapkan Al Qur’an adalah kumpulan kode-kode yang menunjukkan adanya tanda yang harus diterjemahkan. Inilah yang menjadi tugas para akademisi termasuk di UIN Walisongo.
“Inilah peran strategis kita. Al Qur’an merupakan kode-kode yang harus diterjemahkan secara detail agar para pembaca dapat memahaminya. Ini peran kita semua di sini.” Tutup Prof Mukhsin.
Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan Al Qur’an bersama-sama dan ditutup dengan doa oleh Direktur Pascasarjana Prof Abdul Ghofur.
*HUMAS