UIN Walisongo Online, Semarang – Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN Walisongo Semarang selenggarakan Pelatihan Pengajaran BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) Tingkat Dasar, pada Rabu hingga Jumat, 11–13 Oktober 2023.
Kepala Pusat Pengembangan Bahasa, Dr. Alis Asikin, M.A. dalam sambutannya menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya pengajaran BIPA merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional yang dilakukan oleh PPB dalam kaitannya dengan Internasionalisasi institusi. “Melalui pelatihan ini diharapkan dapat terlahir pengajar-pengajar BIPA profesional. Nantinya bukan hanya untuk mengajar BIPA dasar saja, tapi juga dapat dilanjutkan sampai mahir mengajar tongkat madya dan tingkat lanjut,” harapnya.
BIPA Pusat Pengembangan Bahasa UIN Walisongo Semarang telah menyelenggarakan kursus pembelajaran BIPA sejak 2018 hingga kini bagi mahasiswa asing yang berasal dari berbagai negara di antaranya Malaysia, Thailand (Pattani), Yaman, Libya, dan Somalia.
Acara yang dihelat di PPB dan ICT center kampus 3 UIN Walisongo tersebut menghadirkan narasumber ahli di bidang ke-BIPA-an. Narasumber yang dihadirkan hari pertama adalah Dony Setiawan, M.Pd. dari Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek memaparkan materi Katrakteristik BIPA.
Dalam paparannya, Dony menyebut bahwa dalam pengajaran BIPA tidak hanya diajarkan pengetahuan tentang kebahasaan, namun juga keindonesiaan.
“Ketika mengajarkan BIPA kepada mahasiswa asing di Indonesia tentu akan berbeda dengan mengajar BIPA di luar Indonesia. Kita juga perlu memasukkan unsur keindonesiaan seperti budaya, masyarakat, kondisi ipoleksosbudhankam, dan kebhinekaan”, ujarnya.
Pelatihan hari pertama diakhiri pukul 16.00 secara teori dan akan dilanjutkan dengan penugasan secara mandiri. Adapun secara keseluruhan, pelatihan akan berlangsung selama 3 hari penuh dengan diikuti peserta yang terdiri atas dosen dan mahasiswa yang berasal dari berbagai institusi dan perguruan tinggi. Pada hari terakhir kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa asing sebagai audience dalam praktik pembelajaran bagi para peserta pelatihan.