Setelah mendapatkan sertifikat guru profesional, guru
harus lebih kreatif. Sebab telah diberi materi banyak dalam Program Pendidikan
Profesi Guru (PPG). Hal itu disampaikan Prof. Dr Muhibbin selaku Rektor UIN
Walisongo Semarang, Selasa, (2/11) di Audit kampus 1.
Muhibbin menambahkan, Jangan puas setelah mendapat
sertifikat guru profesional. Teruslah belajar. “Gunakan tunjangan itu untuk
membeli buku.†Sebab dengan membaca, wawasan guru akan up to date dan akan memilik kreatifitas lebih.
Membaca merupakan satu sarana untuk membuka cakrawala
dunia. Dengan memiliki banyak wawasan dan ilmu pengetahuan, kita akan lebih
percaya diri dalam menatap dunia. Mampu menyesuaikan diri dalam berbagai
pergaulan dan mampu menghadapi gejolak zaman.
Sedangkan Ahmad Muthohar selaku pengelola PPG
mengatakan, “Kegiatan PPG ini ditempuh selama satu tahun penuh. Dimulai bulan
Desember 2013 sampai bulan November 2014, melalui rapat koordinasi dengan para Kasi
Penmad kantor Kemenag di Jawa Tengah selain Kab. Klaten, Purworejo dan
Magelang.â€
“Dalam seleksi penerimaan peserta PPG, pengelola
menempuh beberarapa tahapan, yakni tahap seleksi administratif, akademik dan
tes baca tulis Al Qur’an. Sesuai dengan kuota
dari Kemenag RI, maka hanya 89 yang
layak menjadi peserta PPG tahun Akademik 2013/2014 dengan rincian; Banyumas 10, Brebes: 11, Boyolali: 1,
Cilacap: 1, Demak: 5, Jepara: 16, Karanganyar: 2, Kebumen: 2, Kendal:10, Kota
Salatiga: 2, Kota Semarang: 2, Kudus: 9, Pekalongan: 6, Purbalingga: 1,
Sragen:1, Sukuharjo: 6, Tegal: 2, Wonogiri: 1,†Ungkapnya.
Muthohar menambahkan, “program yang ditempuh oleh
peserta adalah program guru kelas Madrasah Ibtidaiyyah yang terbagi ke dalam
tiga kelas. Seiring berkembangnya waktu, ada salahsatu peserta yang diteima
menjadi PNS. Maka peserta PPG menjadi 88,†pungkasnya. Sabiq