Habib Bidin Assegaf : Siapapun yang Bahagia atas Kelahiran Nabi, Maka Hidupnya Dibahagiakan oleh Allah

UIN Walisongo Online, Semarang – UIN Walisongo baru saja menggelar peringatan Maulid Akbar dalam acara bertajuk UIN Walisongo Bershalawat, tadi malam (30/9/2022). Bertempat di Lapangan utama Kampus 3 UIN Walisongo, jama’ah yang hadir diperkirakan mencapai puluhan ribu.

Jama’ah berbondong-bondong memadati area Kampus 3 sejak sore dengan berbusana nuansa putih.

Habib Bidin panggilan akrab Al Habib Ali Zainal Abidin bin Segaf bin Abu Bakar Assegaf memimpin secara langsung pembacaan maulid nabi dengan diiringi oleh grup rebana binaannya, Majelis Azzahir Pekalongan.

Di sela-sela bersholawat, Habib Bidin menyampaikan beberapa tausiyah kepada ribuan jama’ah yang hadir.

Habib mengkritisi beberapa pertanyaan yang muncul di kanal Instagram miliknya @bidin_segaf_assegaf dan kanal milik Majelisnya @majelisazzahir. Menurutnya, banyak yang bertanya mengapa kelahiran Nabi Muhammad harus dirayakan dan perayaannya cenderung meriah. Diantaranya dengan menghadirkan Habib, penceramah, ustadz, ataupun kiai kondang. Tidak hanya itu, mereka yang diundang disuguhi berbagai macam makanan, fasilitas, hingga panggung yang megah untuk pusat acara.

Habib Bidin kemudian menuturkan istimewanya kelahiran Nabi Muhammad ini. Habib cenderung mempertanyakan kembali kepada penanya. Alasan apa yang mendasari kita untuk tidak bahagia dan bergembira dengan kelahiran Nabi.
“Saya malah aneh dengan penanya ini. Kalau begitu apakah kamu tidak suka dengan kelahiran Nabi kita. Jika tidak ada kelahiran Nabi, tidak ada yang namanya shalat, tidak ada yang namanya Lailatul Qadar, bahkan tidak ada dunia akhirat seisinya ini,” tutur Habib Bidin.

Abu Lahab saja, lanjutnya, orang paling memusuhi Nabi dan berikrar dunia akhirat menjadi musuh Nabi, diberikan keringanan siksa setiap hari Senin. Mengapa ? Karena sempat merasa bahagia ketika Nabi dilahirkan.
“Abu Lahab saja, diringankan siksanya karena sempat merasa bahagia ketika Nabi dilahirkan. Bagaimana dengan kita, umatnya. Pengikut Nabi, sudah barang tentu bermiliar-miliar nikmat Allah akan diturunkan kepada kita,” lanjutnya.

Jadi, siapapun yang berbahagia atas kelahiran Nabi Muhammad SAW., maka hidupnya akan dibahagiakan oleh Allah. Itu pasti.

Habib Bidin kemudian menjelaskan tentang batasan memuji Nabi Muhammad. Ungkap Habib, segala macam pujian boleh diberikan kepada Nabi asalkan jangan seperti Bani Israil yang menganggap Isa sebagai anak Tuhan.

“Nabi kita itu istimewa. Nur Muhammad diciptakan pertama kali sebelum segala sesuatu diciptakan. Silakan memuji Nabi setinggi langit, asalkan satu, jangan seperti Bani Israil yang mengaggap Isa sebagai anak Tuhan.” Tutup Habib.

(HUMAS)

Leave a Reply