UIN Walisongo Online, Tuban-Lamongan-Gresik – Rombongan Rektorat UIN Walisongo melakukan ziarah ke makam Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri dan Sunan Gresik. Kegiatan berlangsung selama 2 hari, Sabtu dan Ahad 5-6 Maret 2022.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian roadshow Ziarah 52 Wali dan Masyayikh yang diadakan oleh UIN Walisongo Semarang dalam rangka memperingati Dies Natalis UIN Walisongo Semarang ke-52.
Muhaemin selaku koordinator rombongan mengatakan, keadaan cuaca yang kurang baik tidak mengurangi antusiasme rombongan untuk melaksanakan ziarah.
“Meskipun dalam keadaan hujan, tak menyurutkan semangat kami untuk ngalap barokah dengan ziarah di makam para wali”, kata beliau.
Beliau menambahkan, bahwa makam-makam yang dikunjungi merupakan destinasi Wisata Religi di Tuban, Lamongan dan Gresik. Wisata religi ini masih menjadi daya tarik yang senantiasa ramai dikunjungi para ziarah.
“Walaupun pandemi seperti ini, destinasi makam-makam yang dikunjungi menjadi daya tarik bagi penziarah”, tambah beliau.
Selain itu, beliau juga menegaskan lokasi makam-makam yang dikunjungi peziarah terlihat cukup ramai, namun demikian rombongan tetap mematuhi protokol kesehatan yaitu memakai masker dan menjaga jarak aman 1-2 meter.
“Walaupun cukup ramai dari peziarah, kami rombongan UIN Walisongo tetap mematuhi protokol kesehatan. Petugas makam pun melakukan langkah kepada peziarah dari memeriksa suhu tubuh, menyediakan tempat cuci tangan, memberikan tanda silang pada lantai yang biasa ditempati oleh peziarah”, tegasnya.
Dengan begitu peziarah tetap merasa aman dan khusyuk dalam melakukan ziarah dan doa, meskipun demikian peziarah harus bersikap waspada dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Arief Budiman Wakil Rektor 3 ikut menjelaskan di sela-sela ziarah, agenda ziarah ini dilaksanakan sebagai sarana untuk mempertajam spiritualitas civitas akademika UIN Walisongo dalam meneladani perjuangan para Wali dan Masyayikh dalam menyebarkan agama islam di Jawa Timur.
“Ziarah ini sebagai napak tilas untuk mengenang perjuangan dan meneladani para pendakwah Islam di Nusantara dalam menggapai rekognisi. Dari sini akan menambah semangat untuk memperjuangkan Islam yang ramah, damai dan santun”, ungkap beliau. (TIM HUMAS)