[:id]
UIN Walisongo Online: Semarang – Mahasiswa UIN Walisongo tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga terjun di tengah masyarakat. “Kalian sudah pintar di kelas, mendapat nilai A. Pertahankan dan sempurnakan nilai melalui KKN ini. KKN mengintegrasikan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.”
Hal di atas disampaikan oleh Wakil Rektor I UIN Walisongo Dr H Mukhsin Jamil MAg dalam sambutan Pembekalan KKN di Aula II UIN Walisongo, Senin (30/9/2019).
Melalui Pembekalan KKN ini, Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyararakat (LP2M) menghendaki para mahasiswa KKN dituntut peran aktif di masyarakat. Terutama menyangkut lima program kerja pokok KKN yaitu bidang Keagamaan, bidang Pendidikan, bidang Ekonomi / Wirausaha, bidang Lingkungan dan bidang Kesehatan.
Oleh karena itu, sebelum terjun ke masyarakat mereka dibekali berbagai macam materi dari para ahli. Diantaranya mengenai kebijakan umum KKN di UIN Walisongo oleh Dr Mukhsin Jamil, kebijakan pembangunan di pemerintah Kabupaten Semarang dan Kendal oleh Kabag Kesra Kabupaten Semarang dan Kendal serta penguaatan perilaku positif masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat oleh Muhammad Amin SPdI.
Ketua LP2M Dr H Akhmad Arif Junaidi melaporkan bahwa KKN ke-73 ini jumlahnya terbanyak dalam sejarah KKN UIN Walisongo, yakni 1.757 mahasiswa. “Mereka dibagi menjadi dua lokasi yakni Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal. Kabupaten Semarang 6 Kecamatan: Tuntang, Bringin, Pabelan, Getasan, Banyubiru dan Sumowono. Sementara Kendal 2 Kecamatan: Sumowono dan Singorojo,” jelas Arif.
Sementara itu, Kapus PPM Rikza Chamami berharap pembekalan KKN yang dilaksanakan selama dua hari yakni 30 September – 1 Oktober 2019 ini memiliki nilai religius sesuai tema KKN “Pemberdayaan Agama Berbasis Masjid dan Madrasah”. Rikza menginstruksikan kepada panitia agar sebelum acara dimulai membaca asma’ul husna atau shalawat dan istighosah bersama di akhir acara. [:]